Mediatani – Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Program itu salah satunya adalah pengembangan budidaya perikanan untuk peningkatan ekspor, khususnya komoditas rumput laut. Pengembangan ini dilakukan dengan dukungan hasil riset kelautan dan perikanan.
Salah satu kegiatan yang dilakukan BRSDM untuk meningkatkan produktivitas rumput laut, yakni melalui kegiatan Temu Lapang Percontohan Budidaya Bibit Kultur Jaringan Sistem Tali Panjang, di Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Selasa, (16/11).
Plt. Kepala BRSDM, Kusdiantoro menjelaskan, kegiatan percontohan ini merupakan bagian dari program terobosan Menteri Trenggono, utamanya pada peningkatan kualitas dan kuantitas komoditas rumput laut.
“Kami terus berusaha meningkatkan produktivitas rumput laut yang didukung dengan mutu yang baik, karena rumput laut memiliki kandungan karaginan yang banyak digunakan sebagai bahan makanan, kosmetik, dan farmasi, serta memiliki nilai ekonomi tinggi,” jelasnya.
Percontohan budidaya rumput laut bibit kultur jaringan ini dilakukan oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Paisu Monondok yang berada di Desa Lalandai, Kecamatan Tinukang.
Kegiatan yang difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan (BPPP) Bitung ini menghasilkan sebanyak 103 kg rumput laut yang dipanen oleh para pembudidayanya. Dalam keadaan kering, rumput laut ini dihargai senilai Rp2.111.500 atau Rp20.500 per kg.
Selanjutnya, akan dilakukan kegiatan penanaman 500 kg bibit rumput laut dengan target panen sebanyak 500-700 kg rumput laut kering.
Pencapaian ini juga merupakan hasil upaya dari penyuluh perikanan untuk mengajak masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan mengadopsi teknologi yang diterapkan.
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendiseminasikan teknologi kelautan dan perikanan yang tepat guna dan berhasil guna.
“Melalui percontohan ini, dapat terjadi diseminasi teknologi yang dapat diterapkan para pelaku utama. Karena dengan kultur jaringan yang memiliki bibit unggul ini, bisa mendukung kegiatan budidaya dengan menghasilkan panen yang baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai Kepulauan, Tommy Boy Luasusun mengaku berharap ke depannya kegiatan percontohan ini dapat menjadi lokasi percontohan bagi masyarakat secara luas.
Menurutnya, hal ini merupakan bentuk perhatian pemerintah untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Hal ini mengingat total rumput laut yang diproduksi dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
“Sehingga adanya percontohan ini saya mengharapkan dapat menjadi lokasi percontohan bagi masyarakat luas,” harapnya.
Untuk diketahui, BRSDM melalui BPPP Banyuwangi telah menggelar kegiatan Pelatihan Budidaya Rumput Laut di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, pada 13-14 November 2021. Kegiatan ini diikuti oleh para Kelompok Pembudidaya Rumput Laut di Dusun Semaya.
Pelatihan ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses budidaya, seperti penanganan penyakit ice-ice pada bibit rumput laut, agar dapat meningkatkan kualitas hasil produksi rumput laut.