Mediatani – Cumi-cumi merupakan salah satu makanan laut yang banyak digemari orang. Cumi-cumi yang diolah dengan beraneka bumbu membuat dagingnya semakin nikmat untuk dikonsumsi. Selain itu, makanan laut ini juga memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh.
Kandungan gizi cumi-cumi ternyata tidak hanya terletak pada dagingnya. Hewan berjenis moluska ini juga memiliki tinta dalam tubuhnya yang mengandung gizi tinggi dan baik untuk tubuh.
Cumi-cumi yang hidup di perairan menyemprotkan tintanya saat dirinya merasa dalam keadaan bahaya, yang tujuannya untuk mengaburkan pandangan predator.
Warna hitam dari tinta cumi-cumi ini berasal dari senyawa yang disebut melanin. Selain melanin, senyawa unik lainnya yang juga terkandung dalam tinta cumi-cumi ini, yakni polisakarida, katekolamin, dan logam.
Tinta hitam ini juga mengandung banyak jenis asam amino, mulai dari asam glutamat, taurin, alanin, leusin, hingga aspartat.
Sejak dulu, tinta cumi-cumi telah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, menulis, membuat lukisan, dan sebagai bahan aditif makanan seperti pasta, saus, dan nasi.
Setiap orang yang memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang rasa tinta cumi-cumi ini. Ada yang mengatakan rasanya sangat asin seperti air garam, dan ada pula yang mengatakan tinta ini terasa aneh di lidah.
Namun, kini tinta cumi telah menjadi tren sebagai pewarna hitam berbagai jenis makanan yang biasa disajikan di restoran. Bahkan sejumlah peneliti melakukan riset tentang manfaat tinta cumi untuk kesehatan tubuh.
Dilansir dari Healthline, berikut berbagai manfaat dari kandungan tinta cumi-cumi untuk tubuh:
1. Anti mikroba
Berdasarkan hasil riset, ekstrak tinta cumi efektif untuk menetralkan bakteri yang umumnya menyebabkan penyakit bawaan yang biasa terdapat di dalam makanan, seperti Escherichia coli dan Listeria Monocytogenes.
2. Antioksidan
Efek antioksidan yang terdapat pada tinta cumi-cumi terbilang cukup kuat. Antioksidan ini merupakan senyawa dapat membantu tubuh dalam melawan molekul berbahaya atau radikal bebas.
Tingginya kadar radikal bebas dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan sel dan risiko penyakit kronis, seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes juga akan meningkat.
Dari hasil beberapa riset, sifat antioksidan yang dimiliki tinta cumi-cumi ini berasal dari kandungan polisakarida yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas.
3. Berpotensi melawan kanker
Para ilmuwan memprediksi tinta cumi-cumi juga memiliki sifat antikanker. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam National Center for Biotechnology Information menunjukkan bahwa temuan tersebut membuktikan bahwa sifat antioksidan dalam tinta cumi juga berpotensi untuk menekan aktivitas tumor dan penyebaran sel kanker pada tubuh.
Selain itu, kandungan polisakadarida tersebut juga terbukti mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara, paru-paru, dan prostat.
4. Memperkuat imunitas
Pada penelitian yang dilakukan pada hewan, diketahui bahwa tinta cumi dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel yang berperan untuk kekebalan tubuh.
Manfaat tersebut diperoleh dari kandungan antioksidan yang tinggi dalam tinta cumi-cumi. Antioksidan yang tinggi membantu proses pertumbuhan sel darah putih yang memperkuat imunitas pada tubuh.
5. Mencegah plak gigi
Sifat antimikroba yang terdapat pada tinta cumi berperan dalam melawan bakteri patogen yang menjadi pemicu munculnya penyakit pada manusia. Sebuah hasil riset menunjukkan bahwa ekstrak tinta cumi dapat menetralkan bakteri penyebab plak gigi, seperti Streptococcus mutans, Candida albicans, Actinomyces viscosus, dan Lactobacillus acidophilus.
6. Menurunkan tekanan darah
Tinta cumi juga dapat menurunkan tekanan darah. Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengindikasikan bahwa ada senyawa dalam tinta ini yang diduga mampu merangsang pelebaran pembuluh darah. Hal tersebut memungkinkan terjadinya penurunan tekanan darah.
7. Mengatasi tukak lambung
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hewan, tinta cumi dapat terlihat dapat menurunkan produksi asam lambung. Hal tersebut diduga akan bermanfaat untuk mengatasi tukak lambung. Pasalnya, kadar asam lambung yang tinggi bisa menjadi salah satu faktor pemicu terbentuknya tukak ini.