Mediatani – Ikan merupakan salah satu jenis makanan yang menjadi favorit dalam konsumsi global saat ini. Di berbagai penjuru dunia, orang menyantap ikan baik di rumahnya maupun di restoran, seringkali dalam kombinasi dengan hidangan lainnya.
Ikan memiliki peran sentral sebagai pangan pokok di banyak negara, sementara di beberapa tempat lain dianggap sebagai variasi kuliner. Sejumlah negara juga mencatat tingginya tingkat konsumsi ikan. Inilah 4 Negara dengan Konsumsi Ikan Terbesar di Dunia.
1. China
Berdasarkan laporan dari World Atlas, negara dengan populasi terbesar kedua di dunia memiliki kontribusi paling besar dalam konsumsi ikan. Dengan jumlah penduduk yang melebihi satu miliar, permintaan akan ikan dan hasil laut mencapai level yang signifikan, mencerminkan dari jumlah ikan sebesar 2.035.262,17 ton yang dikonsumsi setiap tahunnya.
Ketersediaan sumber daya di Laut China Selatan sendiri tidak mencukupi, sehingga kapal penangkap ikan China harus berlayar ke perairan internasional untuk memenuhi kebutuhan komoditas berharga ini.
Di seluruh wilayah China, komoditas bernilai tersebut dinikmati baik di restoran kelas atas maupun kelas menengah, tergantung pada variasi dan harga yang tersedia. Industri ini juga memberikan manfaat ekonomi yang substansial karena China berhasil menghasilkan jumlah besar produk makanan berbasis ikan yang diekspor ke negara-negara seperti Kanada dan berbagai belahan dunia lainnya.
2. Myanmar
Myanmar atau yang biasa dikenal dengan Burma menempati posisi kedua dalam tingkat konsumsi ikan, dimana ikan dijadikan bahan makanan utama yang banyak dikonsumsi. Dengan anugerah sungai-sungai yang melintasi wilayahnya serta garis pantai yang memungkinkan penangkapan ikan, aktivitas penangkapan ikan tersebar luas sebagai pilar ekonomi.
Akan tetapi, negara ini sering mengalami banjir akibat musim monsun yang menghambat distribusi ikan. Walaupun dihadapkan dengan hambatan ini, masyarakat Myanmar tetap banyak mengonsumsi ikan dan hasil laut lainnya.
Kendala pengelolaan perikanan di daratan dan perairan selama masa pemerintahan militer telah mengakibatkan penurunan kualitas dan jumlah produksi ikan. Hal ini berdampak pada defisit gizi di kalangan penduduk akibat penurunan asupan ikan.
3. Vietnam
Sebuah negara komunis di Asia menempati posisi ketiga dalam hal konsumsi ikan. Masyarakat Vietnam lebih cenderung memilih ikan sebagai pilihan makanan daripada produk makanan lain, karena ikan mudah disiapkan dan mudah ditemukan.
Keberadaan ikan juga memainkan peran sentral sebagai sumber protein dan asam amino utama bagi penduduk. Mengingat signifikansinya bagi Vietnam, pemerintah telah mengalokasikan dana untuk memperluas sektor industri makanan laut melalui pembangunan fasilitas pengolahan yang lebih banyak.
Kebijakan ini sejalan dengan tujuan dalam rencana lima tahun yang dijadwalkan hingga tahun 2020. Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, Vietnam juga mengirimkan hasil makanan lautnya ke negara-negara Asia dan seluruh dunia, yang pada gilirannya memberikan pendapatan tambahan kepada pemerintah.
4. Jepang
Urutan keempat dalam daftar negara dengan konsumsi ikan paling tinggi ditempati oleh negara ini, dengan angka konsumsi mencapai sekitar 730.783,86 ton setiap tahunnya. Beberapa jenis ikan diperoleh secara lokal dari perairan terdekat, sedangkan jenis lainnya harus diimpor untuk mengatasi kekurangan pasokan.
Sebagai salah satu negara yang paling padat penduduknya di kawasan Asia, negara ini memiliki jumlah yang besar dari penduduk yang menikmati hidangan ikan dan hasil laut yang menggiurkan. Meskipun terjadi penurunan dalam pola konsumsi karena adopsi gaya makan Barat, industri penangkapan ikan di Jepang tetap menguntungkan.
Industri ini memiliki nilai ekonomi lebih dari sepuluh miliar dolar, dan mendapatkan keuntungan dari kebijakan pemerintah yang progresif, termasuk insentif dan penetapan kuota pada impor produk ikan dari luar negeri.