Mediatani – Banyak yang masih menganggap tumbuhan karnivora sebagai tumbuhan yang berbahaya bagi manusia. Padahal, tumbuhan karnivora ini hanya memakan serangga. Seperti salah satu tumbuhan pemakan serangga yang biasa disebut Venus Flytrap atau Venus perangkap lalat ini.
Tumbuhan dengan nama ilmiah Dionaea Muscipula ini, memiliki bentuk seperti capit dengan gigi di pinggir capitnya. Venus Flytrap berasal dari daerah kecil di Carolina Utara dan Selatan, di daerah berlumut yang lembap. Panjang tangkainya mencapai 20-30 cm dan daun capitnya berukuran 8-15 cm. Warnanya hijau tapi di dalam daun capitnya berwarna merah.
Venus Flytrap yang berbentuk seperti monter ini adalah tumbuhan karnivora yang memakan serangga dengan cara mencerna serangga yang terjebak pada capitnya. Tumbuhan ini memancing serangga masuk ke dalam daun capitnya dengan menggunakan nektar manis dan bau yang sedap.
Capitnya sangat peka terhadap sentuhan, dalam hitungan kurang lebih setengah hingga satu detik sudah bisa menangkap serangga yang menghinggapinya. Jika sudah terperangkap, serangga akan mati dengan getah merah yang dihasilkan oleh kelenjar pada perangkap tersebut. Serangga yang biasanya dimakan lalat, laba-laba, jangkrik, nyamuk hingga semut atau serangga kecil lainnya.
Dilansir dari Britannica, tumbuhan karnivora bersifat fotosintesis dan tidak “memakan” serangga dan mangsa lainnya sebagai sumber energi. Sebaliknya, korban mereka digunakan untuk menambah nitrogen dan nutrisi lain yang tidak sering ditemui akarnya di lingkungan yang keras.
Sensor Venus Flytrap
Para ilmuwan terus mencari tahu mekanisme di mana tumbuhan insektivora Venus dapat mengetahui kapan ia telah menangkap serangga yang enak sebagai mangsa dan bukan sebagai objek yang tidak dapat dimakan (atau hanya peringatan palsu).
Ada bukti bahwa tanaman karnivora memiliki sesuatu yang mirip dengan “ingatan” jangka pendek, dan tim ilmuwan Jepang telah menemukan bukti bahwa mekanisme ingatan ini terletak pada perubahan konsentrasi kalsium pada daunnya, menurut sebuah makalah yang diterbitkan baru-baru ini. dalam jurnal Nature Plants.
Pada tahun 2016, tim ilmuwan Jerman menemukan bahwa penangkap serangga Venus ternyata dapat “menghitung” berapa kali sesuatu menyentuh daun capitnya, daun itu juga memiliki kemampuan yang membantunya membedakan keberadaan mangsa dan kacang atau batu kecil, atau bahkan serangga mati.
Perawatan Venus Flytrap
Perawatan Venus Flytrap ini susah-susah gampang untuk dilakukan. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, seperti media tanam yang digunakan adalah lumut khusus pengganti gambut. Selain itu, air yang dibutuhkan harus memiliki kandungan mineral rendah seperti air hujan, air AC atau air botol kemasan yang rendah mineral.
Pada pada musim tanam, lebih suka pada tanah yang basah tapi tidak menggenang. Pada musim dingin butuh sedikit air dan tanah yang tetap lembap. Selain tanah dan air, hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah tumbuhan ini sangat menyukai cahaya matahari.
Berguna untuk menangkap nyamuk
Menanam tanaman jenis karnivora juga ada untungnya. Selain sebagai hiasan karena bentuknya eksotis, tumbuhan ini dapat memakan nyamuk saat musim hujan seperti ini.
Salah seorang yang menanam tumbuhan ini adalah Rudi Hidayatulloh, warga Dusun Jasem, Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek. Ia mengaku Venus Flytrap dipatok dengan harga Rp250 ribu untuk ukuran 6 cm.
Tanaman karnivora tidak sebatas Venus si pemakan lalat yang terkenal itu saja. Ternyata, ada lebih dari 600 spesies tanaman karnivora yang memiliki kemampuan untuk menangkap dan mencerna mangsa. Bahkan, beberapa tanaman pengumpan besar diketahui mencerna katak, tikus, dan vertebrata lainnya.