Pandemi Covid-19 Hilangkan Pasar Produk Bisnis Pertanian Hingga 80% di Bali

  • Bagikan
bawang merah bali

Mediatani – Anak Agung Gede Agung Wedhatama atau Gung Weda yaitu seorang pebisnis produksi pertanian/horti dari Buleleng menyatakan bahwa Para pebisnis muda Bali yang menggeluti bisnis produk pertanian mendukung normalisasi atau new normal pariwisata Bali. Karena dengan normalisasi pariwisata, pasar bisnis produk pertanian bisa bangkit dan bergairah kembali.

Pebisnis pertanian yang akrab disapa Gung Weda itu mengatakan pandemic Covid-19 di Bali menyebabkan 80 persen pasar produk pertanian ‘hilang’.

80 persen tersebut sama dengan 16 juta demand/permintaan. Sedangkan yang tersisa hanya 20 persen saja yakni konsumen langsung sekitar 4 juta. Hal tersebut diakibatkan karena bandara yang dilockdown, horeka (hotel, restoran, kafe) menjadi sepi karena tidak ada wisatawan, sehingga banyak tutup, begitupun dengan pasar tradisional yang juga menjadi sepi karena jam operasional dibatasi. Dan seperti yang dikatakan Gung Weda, yang tersisa hanya konsumen langsung saja.

Bahkan karena banyaknya korban pemutusan hubungan kerja terkait pariwisata membuat konsumen langsung itu pun daya serapnya menjadi menurun karena penghasilan yang semakin minim. Apalagi 4 juta masyarakat itu tidak semua belanja setiap hari.

Tidak ingin tertatih terlalu lama dengan kondisi sepi dan harga produk yang bisa dikatakan seadanya, para pebisnis muda berusaha mensiasati sektor pertanian dengan lebih kreatif.  Bagaimana mendekatkan petani dengan konsumen. Diantaranya dengan membuat flatform atau aplikasi untuk berjualan secara online.

“Astungkara kami optimistis akan lebih baik, jika new normal diberlakukan”  ucap Gung Weda menyatakan positif rencana new normal pariwisata Bali. Gung Weda pun tegas mendukung penerapan new normal pariwisata Bali secepatnya agar pasar produk pertanian kembali bergairah.

  • Bagikan