8 Jenis Rempah-Rempah Indonesia yang Paling Diminati Dunia

  • Bagikan
Ilustrasi: Rempah-rempah yang dihasilkan di Indonesia

Mediatani – Rempah-rempah Indonesia sejak dulu dikenal sebagai komoditi yang menjanjikan. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya negara yang mengimpor hasil bumi ini. Sayangnya, tidak semua hasil rempah-rempah diminati oleh masyarakat global. Oleh karena itu, Sobat Mediatani perlu mengetahui rempah-rempah Indonesia yang paling diminati di dunia.

Berdasarkan riset Katadata, ekspor rempah di Indonesia pada Januari-April 2020 meningkat 19,28% atau mencapai US$218,69 jut. Hal ini membuktikan bahwa rempah di Indonesia memiliki masa depan yang cerah dan potensial untuk terus diekspor.

Rempah-Rempah Indonesia yang Paling Diminati

Indonesia memiliki lebih dari 20 jenis rempah-rempah yang tersebar di berbagai wilayah. Lalu, apa saja jenis rempah yang paling potensial untuk diekspor ke luar negeri? Sobat Mediatani tidak perlu bingung karena kami akan menjelaskannya di artikel ini.

1. Lada

Lada merupakan jenis tanaman rempah yang tersebar di daerah Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, sampai Sulawesi Selatan. Rempah ini menjadi salah satu komoditas rempah utama di Indonesia.

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, lada merajai total ekspor sebesar 18,7% dari keseluruhan ekspor rempah Indonesia di tahun 2020. Hal ini menjadikan nilai ekspornya mencapai lebih dari 40 juta dollar AS.

2. Vanili

rempah-rempah Indonesia yang paling diminati selanjutnya yaitu vanili. Belum banyak orang yang mengetahui bahwa vanili termasuk jenis rempah khas Indonesia yang diekspor ke berbagai negara di dunia.

Bahkan, Indonesia termasuk penghasil sekaligus pengekspor vanili terbesar di dunia setelah Perancis dan Madagaskar. Di masa kini, vanili semakin gencar dibudidayakan di berbagai wilayah di tanah air. Sebut saja Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, sampai Nusa Tenggara Timur.

3. Kapulaga

Jenis rempah selanjutnya yang tidak kalah menarik untuk diekspor yaitu kapulaga. Rempah yang satu ini memiliki karakteristik berupa bentuknya yang bulat dan kecil khas tumbuhan Indonesia. Menurut riset dari Badan Karantina Pertanian, ekspor kapulaga dari Sumatera Utara naik sampai 54,2% pada 2020.

Meskipun tidak sepopuler lada, setidaknya, ada tiga negara utama yang mengimpor kapulaga dari Sumatera Utara hingga saat ini. Sebut saja negara-negara tetangga seperti Vietnam Thailand, dan juga Tiongkok.

4. Cengkeh

Cengkeh adalah rempah khas Maluku yang banyak diincar oleh penjajah di masa lampau. Pasalnya, cengkeh merupakan salah satu rempah paling eksis yang harganya sangat tinggi di pasaran dunia pada masa penjajahan.

Daerah-daerah di Indonesia yang secara masif menghasilkan cengkeh yaitu: Maluku, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Pulau Sulawesi, dan Kalimantan Timur. Berdasarkan data per Januari – April 2020, cengkeh adalah rempah yang paling banyak diekspor kedua setelah lada. Tidak tanggung-tanggung, nilai yang dihasilkan mencapai 37,26 juta dollar AS.

5. Andaliman

Rempah asli Indonesia yang banyak diekspor selanjutnya yaitu andaliman. Andaliman merupakan jenis rempah yang mempunyai cita rasa yang cukup pedas layaknya merica. Andaliman mempunyai aroma yang menyerupai jeruk, tapi lebih lembut. Biasanya, rempah yang satu ini digunakan untuk bahan masakan khas Batak.

Walaupun masih belum familiar, namun popularitas andaliman di dunia kuliner saat ini sedang meningkat pesat. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, andaliman ini telah diekspor ke Jerman dengan jumlah 574 kg dan hasil Rp. 431 juta.

6. Kayu manis

Kayu manis adalah salah satu rempah yang banyak digunakan untuk membuat berbagai masakan. Namun, kayu manis lebih sering digunakan untuk tambahan roti. Popularitasnya yang cukup tinggi membuat kayu manis menjadi salah satu rempah yang banyak diminati oleh masyarakat global.

Hal ini tidak mengherankan, mengingat kayu manis memiliki aroma yang khas, sehingga banyak digunakan untuk memperkaya cita rasa makanan. Rempah yang satu ini lebih mudah dijumpai di Kabupaten Merangin dan Kabupaten Kerinci, Jambi.

Fakta menarik lainnya dari rempah khas Jambi ini yaitu dapat memasok setidaknya 45% keperluan kayu manis di dunia. Negara-negara yang mengimpor kayu manis dari Indonesia yaitu Singapura, Belanda, Jerman, hingga Amerika Serikat.

7. Pala

Pala adalah rempah-rempah Indonesia yang cukup banyak diekspor ke luar negeri. Jika dilihat data per Januari – April 2020, nilai jual pala utuh menyentuh angka 26,47 juta dollar AS. Sedangkan bubuk pala menyentuh angka 7,04 juta dollar AS.

Selain menjadi rempah-rempah, tumbuhan khas Maluku dan Banda ini juga menjadi salah satu komoditas yang menghasilkan minyak atsiri. Hal ini menjadi salah satu faktor mengapa pala menjadi komoditas rempah Indonesia terbesar ketiga di tahun 2016.

8. Jahe

Jahe adalah salah satu rempah umum yang banyak digunakan untuk membuat masakan Asia. Jahe tidak hanya berfungsi sebagai rempah, tetapi juga dijadikan bahan pengobatan tradisional.

Hal ini telah dilakukan oleh nenek moyang kita, bahkan sejak ratusan tahun lalu. Aroma dan rasanya yang hangat menjadikan jahe sebagai komoditas yang sangat eksis di Eropa. Negara yang menjadi sasaran ekspor jahe dari Indonesia cukup banyak, mulai dari negara berkembang sampai negara maju.

Untuk kawasan Asia Tenggara, pengekspor jahe dari Indonesia yaitu hampir semua negara yang tergabung di ASEAN. Adapun Singapura dan Filipina menjadi pengekspor terbesar jahe asal Indonesia. Sedangkan negara-negara lain di luar Asia Tenggara yaitu Korea, Tiongkok, Taiwan, dan Hongkong.

—-

Setelah mengetahui rempah-rempah Indonesia yang paling diminati, apakah Sobat Mediatani masih bingung dalam menentukan jenis rempah untuk usaha ekspor?

Pastinya, yang harus dipertimbangkan adalah karakteristik tanaman yang cocok ditanam di wilayah Sobat Mediatani. Ada baiknya jika berkonsultasi dengan ahlinya agar memperoleh saran yang bijak.

  • Bagikan