Mediatani – Tidak banyak wisata-wisata yang memberikan edukasi. Apalagi wisata yang bersifat edukasi terhadap hewan atau ternak khususnya. Selain menjadi tempat wisata, ini juga pastinya cocok dilakukan kunjungan bersama keluarga.
Tempat wisata baru itu bernama Anak Kandang Farm. Berlokasi di Sidoarjo tepatnya di Kompleks Puspenerbal, Jalan Pulungan, Sedati.
Wisata baru ini yang menghadirkan berbagai edukasi mulai yang cocok diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa. Selain untuk tempat berwisata edukasi, tempat ini juga digunakan sebagai Bumi Perkemahan.
“Wilayah ini sudah kita jadikan sebagai bumi perkemahan sakabahari Jatim. Dan sebagian lagi edukasi wisata ternak kambing dan sapi di sini,” jelas Danpuspenerbal, Laksamana Muda TNI Edwin Minggu (17/1/2021), dikutip dari portalsurabaya.pikiran-rakyat.com, Senin, (18/1/2021).
Edwin menuturkan di lokasi wisata Anak Kandang Farm ini telah ada sebanyak 400 kambing dengan berbagai jenis. Kambing-kambing itu kata dia ialah milik para prajurit yang diternakkan dan diangon oleh para profesional.
“Semua prajurit juga terlibat, seperti pakan, untuk proses pemeliharaan hewan ternak kami melibatkan profesional, ada dokter, insinyur” katanya.
“Sehingga bisa kolaborasi dan memberikan edukasi serta menghasilkan suatu produk yang lebih baik di masa yang akan datang,” ujarnya.
Lahan wisata yang luasnya 2 hektar itu memiliki persawahan yang juga difungsikan sebagai wisata edukasi penanaman padi.
Bagi wisatawan dan juga atlet panahan pun dapat berlatih di tempat latihan panahan.
“Lahan sawah yang dikemas untuk para generasi muda bisa memahami proses bagaimana saat dimulainya menanam hingga panen sampai prosesnya menjadi beras,” lanjutnya.
“Di sini ada juga lokasi panahan buat generasi muda dan atlet-atlet yang ingin mengembangkan bakat dan mendalami masa olahraga berpanah,” ujar dia.
Selain sebagai tempat edukasi wisata, peternakan itu ternyata juga sudah menggunakan metode ternak modern yang mana para pemilik kambing bisa memantau secara online kondisi ternaknya itu.
Proses perawatan dan kembang biak yang mudah dari ternak-ternk itu diharapkan mampu berkontribusi lebih dalam program ketahanan pangan, baik di Jatim maupun secara nasional.
“Karena 2 tahun 3 kali melahirkan kambing ini. Sehingga siklus ini menjadi peluang untuk kita kembangkan. Prajurit di masa dinasnya kita bekali dengan pengalaman dan pengetahuan. Ini dari prajurit untuk prajurit, diharapkan nantinya bisa berkontribusi dalam Jatim maupun nasional,” tuturnya.
Pihaknya pun mempersilakan masyarakat umum yang ingin pula beternak di sana. Karena kata dia, di peternakan Anak Kandang Farm itu bukan hanya prajurit yang beternak tapi masyarakat juga bisa.
Sarana dan perasarana yang ada pun akan dioptimalkan untuk kepentingan bersama.
“Insyaallah juga kita membuka kursus peternak kambing untuk umum selain prajurit kita. Ada sarana prasarana bisa kita optimalkan untuk kepentingan bersama” jelasnya.
“Nanti pula bakal didirikan museum sakabahari audio visual, dalam waktu dekat. Mudah-mudahan, semoga menjadi arena pembelajaran untuk semua generasi,” pungkasnya.
Sedangkan, Tony Susanto sebagai Owner dari Anak Kandang Farm mengungkapkan bahwa pihaknya ialah operator. Kambing-kambing dan ternak di tempat bukan hanya milik prajurit saja, melainkan masyarakat umum pun bisa pula ikut beternak.
“Siapa pun boleh jadi peternak. Tanpa mereka punya ilmu, waktu dan lahan. Nanti, sambil jalan mereka akan belajar untuk jadi seorang peternak. Sehingga masa tuanya pun bisa jadi peternak. Jadi nantinya akan dititipkan dulu,” jelasnya. (*)