Mediatani – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati dengan menggandeng Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kayen bersama mendampingi rapat pembentukan paguyuban kelompok ternak ayam layer Kendeng di Desa Beketel, Kecamatan Kayen. Agenda diadakan pada pagi, Rabu lalu.
Kelompok Ternak Layer Kendeng sendiri, diinisiasi oleh para pemuda yang gemar berternak ayam potong. Mereka mengadakan pertemuan membentuk sebuah wadah silaturahmi bersama. Mereka terdiri atas kelompok ternak layer dari Desa Pakis, Desa Purwokerto, dan Desa Beketel.
Dalam rapat itu dihadiri Andi Hirawadi selaku Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Pati, Susilohadi selaku Koordinator BPP Kayen, Pujo Winarno selaku Kepala Bappeda Pati, dan dr. Nur Cahyo dari UPTD Puskeswan Dispertan Pati serta para anggota kelompok ternak dari berbagai desa yang tergabung.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Beketel, Rakamto mengatakan jika dirinya setuju akan adanya pembentukan paguyuban kelompok ternak tersebut.
Menurutnya, kelompok yang dibentuk para pemuda di desanya mampu memberi dampak positif secara ekonomi bagi anggota maupun warga sekitar.
“Kalau dikoordinir dengan baik, maka ekonomi para peternak dapat meningkat. Apalagi jiwa-jiwa pemuda ini menjadi harapan untuk pembaruan. Khususnya menjadi contoh bagi warga yang lain dalam berwirausaha,” ungkapnya kepada Mitrapost.com, Rabu (10/3/2021) yang dikutip mediatani.co, Sabtu (13/3/2021).
Susilohadi selaku Koordinator BPP Kecamatan Kayen mengapresiasi adanya pembentukan paguyuban kelompok ternak layer yang dihimpun oleh kelompok tani dari tiga desa sekaligus. Dirinya berupaya membina kelompok-kelompok tersebut secara maksimal.
“Kami menumbuh-kembangkan kelompok yang memiliki tujuan searah,” tegasnya dalam forum rapat itu.
Dia berjanji jika pihaknya akan memudahkan Kelompok Ternak Layer Kendeng mencapai tujuan. Hal yang diprioritaskan adalah mengusahakan anggota kelompok terverifikasi ke Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Petani akan memperoleh haknya untuk mendapat subsidi berupa pupuk dan kebutuhan sarana pertanian jika telah terdaftar di e-RDKK, dengan dibuktikan oleh adanya Kartu Tani.
Selain itu, dengan terdaftarnya petani ke e-RDKK semakin memudahkan memperoleh informasi di Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simultan).
Susilohadi juga mengimbau kepada anggota supaya segera membentuk organisasi paguyuban yang jelas. Agar manajemen pengelolaan peternakan dapat berjalan dengan terarah. Selain itu, ia mendorong agar paguyuban tersebut memperhatikan keanggotaan secara rapi dan tertara.
Kabid Peternakan Dispertan Pati, Andi Hirawadi juga turut membersamai BPP dalam mengatur pembentukan Paguyuban Kelompok Ternak Layer Kendeng. Dirinya mengaku mengapresiasi pembentukan paguyuban itu.
Ia pun mengimbau kepada peternak agar dalam membuat paguyuban maupun kelompok yang dapat memudahkan peternak mengelola ternaknya dari segi apapun.
“Harapan kami, mereka membuat paguyuban dengan memperhatikan ternak dari segi budidaya, kesehatan, pemeliharaan maupun pemasaran. Sehingga kami dapat memfasilitasi mereka apabila ada masalah dalam peternakan budidaya, pemasaran, pakan, dan ksehatan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati bersama Kelompok Tani Karya Lestari Desa Gunungsari Kecamatan Batangan juga menggelar panen perdana demonstration plot (Demplot) padi bebas residu varietas M70d.
Program ini digagas untuk merespon keluhan petani setempat karena sulitnya menanam padi di kawasan tadah hujan saat musim kemarau. Sawah tadah hujan yang sistem pengairannya mengandalkan curah hujan, mengakibatkan saat musim kemarau di musim tanam kedua di Gunungsari sering gagal panen.
Penyuluh Petani Lapangan Kelompok Jabatan Fungsional (PPL KJF) Kecamatan Batangan, Sudiyanto, menjelaskan keunggulan dari padi M70d ini adalah panennya yang lebih singkat dibandingkan dengan padi jenis lainnya. Selain itu dari segi produktivitas pun hasil panen jenis padi ini tak kalah dengan jenis lainnya.
“Kita mencoba memaksimalkan lahan. Supaya produknya maksimal kita menggunakan varietas umur pendek/genjah supaya nanti kebutuhan air untuk tanaman itu bisa maksimal,” Kata Sudiyanto selaku Penyuluh Petani Lapangan Kelompok Jabatan Fungsional (PPL KJF) Kecamatan Batangan saat di wawancara dalam acara, hari ini (9/3/2021) dikutip dari mitrapost.com, Sabtu (13/3/2021).
Kholis Dwi Yullianto, Penyuluh Pendamping Desa Gunungsari, menambahkan bahwa budidaya padi M70d oleh Kelompok Tani Karya Lestari ini juga dilakukan dengan cara organik untuk mengurangi ketergantungan para petani terhadap pupuk kimia sintetis.
Selain itu, Dispertan Pati bersama para petani setempat juga mengemban misi ingin menstabilkan kembali unsur hara tanah di Desa Gunungsari setelah bertahun-tahun digantikan pupuk kimia.(*)