DKP Papua Optimis Jadikan Kampung Sarwandori Sebagai Sentra Budidaya Rumput Laut

  • Bagikan
Petani rumput laut

Mediatani – Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Papua menargetkan kampung Sarwandori yang berada di Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen untuk menjadi sentra pengembangan budidaya rumput laut.

Kabid Produksi Kelautan dan Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua Yan Elvid Wayeni yang mendampingi Kepala Dinas Perikanan Kepulauan Yapen Daniel Reba mengungkapkan saat ini pengembangan rumput laut tahap dua yang dilakukan pembudidaya telah memberikan hasil yang luar biasa.

“Tiga wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen, Biak Numfor, dan Supiori ditetapkan DPK Provinsi Papua sentra pengembangan rumput laut,” ujarnya dikutip dari Antara, Minggu, (14/3).

Wayeni menjelaskan, pengembangan rumput laut yang dilakukan di Kepulauan Yapen pada 2020 berada di posisi pertama. Rapat evaluasi yang dilakukan Dinas Perikanan Propinsi langsung ditindaklanjuti pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen untuk pengembangan rumput laut dan mendapat respon baik dari pembudidaya.

Untuk Kabupaten Kepulauan Yapen, Biak Numfor, dan Supiori, lanjut Wayeni, anggarannya sudah ada setiap tahun tetapi pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua sudah punya targetĀ  dari tiga wilayah tersebut.

Dikatakannya, respon dan tindaklanjut dari kegiatan program unggulan ini akan mendapat biaya yang lebih besar, karena saat ini sudah tidak lagi melakukan pemerataan untuk wilayah yang tidak mengembangkan sektor budidaya sesuai potensi yang ada di wilayah masing-masing..

Ia menuturkan Kabupaten Kepulauan Yapen mempunyai respons yang luar biasa sehingga DPK akan memberikan fasilitas baik dari perencanaan sampai kepada pasar, di mana dalam panen bibit pengembangan tahap kedua, sudah berkembang menjadi 500 kilogram basah, dari sebelumnya pada tahap awal 150 kilogram dengan cara long line.

Yan Wayeni menjelaskan pihak DPK akan terus mengikuti perkembangan pertumbuhan budidaya rumput laut di lokasi pengembangan ketiga nantinya.

Dia berharap mortalitas dari rumput laut ini dapat diturunkan hingga mencapai angka nol, agar pengembangan sampai pembesaran produksi rumput laut ini bisa lebih stabil.

Untuk budidaya rumput laut, lanjutnya, pihak DPK terus berupaya untuk menyiapkan kultur jaringan sebagai penyiapan bibit demi yang menjaga kontinuitas dalam budidaya rumput laut yang dikembangkan.

“Provinsi Papua memiliki balai benih ikan yang berada Bosnik, Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, jadi kalau budi daya rumput laut mengalami kesulitan dengan bibit kami sudah siapkan, karena butuh biaya cukup besar jika didatangkan bibit dari luar Papua,” ungkap Wayeni.

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Yapen Provinsi Papua, rumput laut (Eucheuma cottonii) pertama kali dikembangkan di kabupaten Yapen pada awal 2000 dan mencapai produksi 100 ton pada tahun 2008.

Saat itu, konsentrasi pengembangan sudah dilakukan di kampung Sarawandori, Kosiwo dan distrik Ansus. Sebelumnya telah diprediksi bahwa potensi pada tiga daerah tersebut dapat mencapai 500 ton bila dilakukan pengembangan secara serius oleh seluruh stakeholder yang terlibat di kepulauanYapen tersebut.

Berdasarkan potensi areal, secara keseluruhan luas perairan teluk Kosiwo adalah 7.568,51 hektar, dengan potensi lahan pengembangannya yang dapat mencapai 1.605,74 hektar. Potensi tersebut diketahui dengan memperhitungkan kondisi dan kesesuaian perairan untuk budidaya rumput laut.

Potensi yang dimanfaatkan baru seluas 929,9 Ha, dengan melibatkan 1.125 pembudidaya dari 125 kelompok pembudidaya. Namun, pembudidaya rumput laut sampai saat ini kurang berorientasi pada penanganan pasca panen dan pengolahan, sehingga hasil panen tidak mampu memberi nilai tambah produk.

Komoditas rumput laut dari Provinsi Papua memang sangat diminati di pasar mancanegara karena rumput laut asal negeri cenderawasih ini dinilai masih murni dari berbagai pencemaran bahan kimia.

Sebelumnya, DKP Provinsi Papua membenarkan telah menerima permintaan masyarakat mancanegara tersebut melalui surat yang dikirim dari organisasi profesi bidang perekonomian maupun media cetak dan elektronik serta email tentang keinginan membeli rumput laut produksi Papua.

  • Bagikan