Dosen Politani Kupang Punya Tips untuk Membuat Pakan Ikan yang Mudah, Ini Caranya

  • Bagikan
Pembuatan pakan ikan

Mediatani – Saat ini permintaan pakan ikan, terutama untuk ikan air tawar untuk pembudidaya semakin meningkat. Tak jarang Indonesia harus mendatangkan dari luar negeri alias impor untuk memenuhi permintaan dari para pembudidaya.

Pasalnya, produksi pakan dalam negeri belum mencukupi, dan di lain sisi pakan merupakan komponen penting yang sangat menentukan keberhasilan budidaya. Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk membuat pakan ikan mandiri.

Karena itu, pakan ikan air tawar telah menjadi salah satu potensi bisnis yang menjanjikan untuk digandrungi. Selain itu, pembuatan pakan ini juga sudah bisa dilakukan dengan skala rumahan.

Salah satu dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Politani Negeri Kupang, Wahyuni Fanggi Tasik, SPi, M.Si memberikan tips cara membuat pakan ikan air tawar yang mudah.

Wahyuni menjelaskan bahwa tujuan utama dari pemeliharaan ikan yaitu memperoleh konversi yang efisien dari pakan menjadi daging yang dapat dikonsumsi manusia.

Pakan ikan terbuat dari bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tubuh ikan untuk membangun dan memperbaiki jaringan serta mengatur berbagai proses dalam tubuh.

Pada dasarnya, bahan pakan dikelompokkan menjadi sumber protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.

Untuk ikan, pakan dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Diantaranya yaitu:

1. Pakan alami, yakni pakan yang berupa hewan berukuran kecil (kutu air, jentik nyamuk, cacing sutra) dan tumbuhan (fitopankton, azola, daun talas).

2. Pakan segar, merupakan jenis pakan yang berupa cincangan ikan murah/ rucah dan cumi-cumi.

3. Pakan kering lengkap, merupakan jenis pakan berbentuk pellet, flake dan crumble dengan kadar air rendah.

Ada beberapa persyaratan bahan baku yang harus dipertimbangkan dalam membuat pakan buatan untuk ikan, yaitu :

1. Bahan baku pakan yang digunakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusia;

2. Bahan baku pakan harus tersedia dan kontinyu. Hindari penggunaa bahan yang hanya ada pada saat tertentu .

3. Harga terjangkau

4. Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting. Meskipun murah, jangan gunakan yang kandungan gizinya buruk. Bahan baku seperti itu tidak dapat digunakan.

BAHAN BAKU PAKAN

Sumber Protein : tepung ikan, tepung kedelai, tepung kepala udang, tepung, tepung tulang daging, ikan rucah, ikan kering.

Sumber lemak : minyak ikan, minyak cumi, minyak jagung, minyak sawit.

Sumber Karbohidrat : dedak, jagung, terigu, pol-lard.

Sumber Vitamin : vitamin mix (vitamin A, D, E, K, C, E)

Sumber mineral : minreak mix (kalsium, magnesium, zat besi, dll)

Pengikat (binder) :  tapi – oca, sagu, terigu.

Bahan tambahan : atraktan (minyak cumi, tepung rebon), antioksidan (BHT), DHA, dll), antijamur, antibiotik, hormon.

Pembuatan Pakan :

Teknologi pembuatan pakan telah mengalami banyak perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, bahan baku pakan dicampur di lantai dengan menggunakan sekop.

Selanjutnya, pencampuran bahan pakan dilakukan menggunakan tangan, kemudian pencampuran mekanis dan sekarang pencampuran dapat dikontrol melalui komputer.

Pembuatan pakan ikan yang berkualitas harus mengacu pada SNI pakan ikan. SNI pakan buatan berbede-beda untuk setiap jenis ikan dan stadia atau umur ikan.

Proses pembuatan pakan ikan mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi mengacu kepada SNI 8227:2015 tentang cara pembuatan pakan ikan yang baik (CPPIB).

Formulasi Pakan :

Untuk membuat formulasi pakan, bahan baku yang digunakan seharusnya terlebih dahulu sudah diketahui zat gizi/ kandungan nutrien yang terkandung di dalamnya seperti kadar protein, lemak dan karbohidrat.

Hal ini penting utuk menentukan kualitas nutrisi pakan dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan.

PEMBUATAN PAKAN IKAN AIR TAWAR

A. PENYIAPAN BAHAN BAKU

1. Bahan baku yang dipilih telah memperhatikan kriteria, ketersediaan dan kontinuitas, harga, kualitas bahan baku, keamanan pangan (bebas antibiotic, residu dan cemaran lainnya) dan kemudahan diperoleh serta penggunaan.

2. Dilakukan pengujian mutu fisik, kimia dan biologi.

3. Pengaduan bahan baku yang disertai dengan spesifikasi, sumber atau asal usul, detail pra pengolahan, bahaya, cara penggunaan dan penyimpanan.

4. Bahan baku yang gampang rusak karena suhu dan kelembaban sebaiknya disimpan dalam ruangan yang kering dan bersirkulasi udara baik

5. Bahan baku ditempatkan tersendiri sesuai dengan jenis dan sifatnya (padat, cair, tepung)

6. Sebelum diproses, bahan baku harus dipastikan dalam kondisi yang baik dan digunakan berdasarkan prosedur first in first out (FIFO).

B. PENEPUNGAN

1. Penepungan bertujuan untuk mempermudah dalam proses pencampuran dan pencetakan. Selain itu juga untuk meningkatkan daya cerna dan agar pellet tidak mudah hancur.

2. Bentuk partikel bahan baku yang padat dan kering yang akan digunakan berupa tepung.

3. Bahan baku yang belum menjadi tepung seperti biji-bijian atau kacang-kacangan.

C. PENCAMPURAN

1. Proses pencampuran ini bertujuan untuk menghasilkan campuran bahan baku yang homogen.

2. Bahan baku yang telah dibuat halus kemudian ditimbang berdasarkan kebutuhan sesuai dengan formulasi yang telah dibuat.

3. Bahan baku yang telah siap kemudian dicampur hingga merata menggunakan mesin pencampur (mixer) dimulai dari bahan yang jumlahnya sedikit hingga bahan yang jumlahnya banyak.

4. Keseimbangan jumlah antara bahan yang dicampur dengan waktu pencampuran akan menentukan bahan tersebut agar tercampur secara merata.

D. PENCETAKAN

1. Prosea pencetakan ini bertujuan untuk mengubah bahan baku pakan yang dicampur menjadi pellet dengan ukuran dan bentuk fisik yang sesuai untuk ikan.

2. Bahan baku yang telah dicampur dapat langsung dicetak menjadi pakan dengan menggunakan mesin pencetak.

3. Dalam pencetakan pellet yang perlu mendapatkan perhatian adalah tekanan dalam mesin pencetak.

4. Pencetakan disesuaikan dengan kebutuhan dan stadia ikan.

E. PENGERINGAN

1. Proses pengeringan pakan dapat dilakukan dengan cara manual dengan menjemur di bawah sinar matahari/ diangin-anginkan atau dengan menggunakan alat pengering yang lengkap dengan pengatur suhunya, seperti oven gas, oven listrik.

2. Pakan yang sudah kering dilakukan uji mutu pakan.

F. PENGEMASAN DAN PELABELAN

1.   Berikan label pada kemasan pakan sesuai dengan jenis dan spesifikasinya

2. Label pakan yang digunakan harus memenuhi ketentuan dan regulasi terkait pakan ikan yang mencantumkan merk dagang nama produsen, peruntukan pakan, bobot bersih (netto).

Selain itu, cantumkan juga jenis bahan yang digunakan, kandungan nutrisi, cara penyimpanan, cara penggunaan, bentuk dan sifat-sifat fisik, tanggal produksi, tanggal kadaluwarsa, kode produksi dan nomor pendaftaran pakan.

G. PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI PAKAN

1.  Pakan disimpan di gudang yang memenuhi persyaratan teknis, yakni tidak lembab, cukup sinar matahari, dan dibawahnya diberi alas/rak kayu (palet).

2. Penumpukan pakan dan distribusi yang diatur dilakukan untuk memudahkan pengambilan sesuai urutan masuk berdasarkan prinsip firs in first out (FIFO).

3. Pakan yang didistribusikan bisa menggunakan wadah dan alat angkut yang dapat menjaga kualitas atau mutu pakan.

  • Bagikan