Gandeng Masyarakat, Karang Taruna Citra Pemuda Olah Sampah Menjadi Pupuk

  • Bagikan
Sumber foto: suara.com

Mediatani – Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini memberikan apresiasinya terhadap kepedulian pilar-pilar sosial dalam upaya memberdayakan masyarakat. Risma yang juga sebagai Pembina Karang Taruna Nasional terus mendorong semua pihak agar tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah upaya masyarakat dalam menggerakkan roda perekonomian nasional.

Sejalan dengan arahan Risma tersebut, Karang Taruna Citra Pemuda pun berinisiatif dan mengembangkan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan dan sampah yang berserakan. Kelompok pemuda dari Desa Laksanamekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, ini kemudian merasa terpanggil untuk mengelola sampahnya.

Kegiatan ini diawali oleh Karang Taruna yang berkeliling dari rumah ke rumah masyarakat sekitar, sekaligus juga memberikan edukasi terkait bagaimana cara untuk memilah sampah berdasarkan dengan jenisnya. Melalui keterangannya, Kohar selaku Sekretaris Desa Laksanamekar mengungkapkan bahwa kegiatan mengelola sampah  ini sudah dimulai sejak tiga tahun lalu.

“Kami sudah tiga tahun mengelola sampah, berawal dari keterpanggilan membersihkan lingkungan, sekaligus mengedukasi pengolahan sampah,” ucap Kohar pada Minggu (27/6)

Proses pengelolaan sampah di setiap RW berbeda-beda. Contoh misalnya, di RW 17 Desa Laksanamekar yang letaknya di dataran tinggi, pengelolaan sampah non organik yang telah bertumpuk selama bertahun-tahun itu kemudian dibakar dengan alat yang dirancang dengan  minim asap supaya tidak memberi dampak yang buruk pada kesehatan masyarakat.

Sementara itu, untuk sampah yang organik terlebih dahulu harus diproses agar mampu dijadikan sebagai pupuk kompos yang diharapkan memiliki manfaat dan juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Terkait hal ini, Bambang selaku Ketua Karang Taruna Citra Pemuda juga mengungkapkan bahwa dalam kegiatan pengelolaan sampah yang telah dilakukannya selama kurang lebih tiga tahun, yang menjadi hal yang paling sulit yaitu merubah kebiasaan perilaku warga agar tidak lagi membuang sampah di sembarangan tempat. Untuk itulah mengapa Karang Taruna Citra Pemuda ini rutin berkeliling sekaligus dalam rangka memberikan edukasi.

Sampah yang telah dikumpulkan dari sampah rumah tangga masyarakat setempat, kemudian diolah menjadi pupuk kompos. Kemudian pupuk kompos yang telah dihasilkan tersebut, digunakan untuk mengelola perkebunan mini yang telah diberi nama “My Garden” yang di dalamnya terdapat beragam macam tanaman sayur-mayur.

Dan dari hasil perkebunan di “My Garden” tersebut, sebagiannya dijual kembali kepada masyarakat yang ada di RW 17 dengan harga yang lebih terjangkau. Dalam mempermudah pengelolaan sampah, Bambang melibatkan masyarakat setempat untuk berkontribusi langsung.

“Kami telah mengajak warga memilah sampah agar bisa mempermudah pengolahan sampah dan untuk sampah organik yang diproses akan dijadikan pupuk kompos lalu dijual dengan harga lima sampai sepuluh ribu,” ujar Bambang.

Setelah tiga tahun melakukan pengolahan sampah ini, Bambang berharap pelan tapi pasti ke depannya kegiatan ini akan menunjukkan hasil yang positif baik itu dari sisi ekonomi maupun dari sisi kebersihan lingkungan. Bersama karang tarunanya, Bambang bertekad akan bekerja lebih lagi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami sudah tiga tahun. Pengolahan sampah kedepan, pelan tapi pasti menunjukkan hasil positif baik secara ekonomi maupun dari sisi kebersihan lingkungan. Kami bertekad terus bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Bambang.

Kegiatan seperti ini diharapkan bisa ditiru oleh seluruh golongan masyarakat. Karena bukan saja hanya menyelamatkan lingkungan dari produksi sampah yang terus bertambah setiap harinya, tetapi juga bisa merubah barang yang tak berguna menjadi barang yang bahkan bisa bernilai ekonomis.

  • Bagikan