Jalankan Program Pertanian Terintegrasi, Ketua DPD RI Puji Ponpes Al-Fatih Pamekasan

  • Bagikan
Sumber foto: merdeka.com

Mediatani – Pondok Pesantren Al-Fatih yang berada di Desa Klampar, Kabupaten Pamekasan, Madura, mendapat perhatian Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Pasalnya Pondok Pesantren Al-Fatih ini mempunyai Program pertanian terintegrasi yang memadukan pertanian dan peternakan itu dinilai sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi santri serta para keluarga.

LaNyalla juga memuji kolaborasi antara pesantren dengan lingkungan yang ada di sekitarnya yang dilakukan Pesantren Al-Fatih. Pesantren yang diasuh oleh KH Ilzamuddin Sholeh itu mempunyai berhektare-hektare lahan yang digunakan untuk bertani jagung, padi dna juga beternak sapi.

“Pemberdayaan ekonomi umat yang dilakukan oleh pihak Pesantren Al-Fatih, patut kita dukung sebab mampu menggali potensi yang ada. Terlebih lagi pembangunan pesantren memang pada umumnya diletakkan di daerah pertanian yang cukup subur dengan sumber daya penggarap yang tekun,” tutur LaNyalla, Jumat (7/5/2021).

Menurutnya, dari hasil pertanian yang diperoleh akan digunakan oleh Pesantren Al-Fatih sebagai bahan makan para santri. Hal tersebut dimaksudkan agar para santri yang tinggal di pondok pesantren tersebut tidak butuh lagi untuk meminta biaya hidup dari orang tua ataupun dari wali.

Tidak hanya itu, Pesantren Al-Fatih juga punya program yang tidak kalah hebatnya yaitu program ‘titip sapi’. Lewat program ini, orang tua ataupun wali para santri hanya perlu menitipkan satu ekor sapi yang nantinya dipelihara oleh Koperasi Pondok Pesantren (Al-Fatih). Dengan hadirnya program ‘titip sapi’ ini, berimbas pada biaya sekolah santri yang akan digratiskan.

Kemudian, setelah lima tahun sapi yang dititipkan, orang tua atau wali santri bukan hanya memperoleh kembali utuh sapi yang telah dipelihara oleh pihak pesantren, tetapi juga akan memperoleh tiga hingga empat ekor sapi baru sebagai bentuk dari hasil investasi program ‘titip sapi’.

Alumnus Universitas Brawijaya Malang ini, juga menyampaikan apresiasinya atas upaya dari pihak Pesantren Al-Fatih yang memanfaatkan kotoran sapi tersebut sebagai pupuk kandang. Pihak Pesantren juga mengolah sendiri pupuk kandang mereka kemudian nanti hasilnya akan digunakan sebagai pupuk tanaman pertanian. Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh pihak Pesantren Al-Fatih harus diacungkan jempol.

“Dakwah yang dilakukan oleh para kiai di Pesantren Al-Fatih ini bukan hanya tentang pendidikan dan spiritual saja, melainkan juga sekaligus untuk memajukan perekonomian santri serta keluarganya. Program yang dibentuknya juga sangat bagus sebab memadukan pertanian dengan peternakan,” ungkapnya.

Menurut Ketua DPD RI ini, kemandirian Pesantren Al-Fatih mendukung program ketahanan pangan pemerintah. Upaya yang dilakukan oleh pengurus Pondok Pesantren Al-Fatih ini dinilai sebagai langkah yang cukup strategis agar bisa dijadikan contoh untuk pesantren lain.

“Tetapi kita harus sesuaikan dengan potensi yang ada, tergantung wilayah geografis dimana pesantren itu berada. Sebab kan ada pula pesantren  yang memang lokasinya tidak termasuk pada daerah pertanian. Meskipun pasti tetap ada potensi lainnya yang dapat digarap bersama keluarga pesantren tersebut,” jelas Ketua DPD RI.

Pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut mendorong pesantren yang ada di Indonesia melakukan berbagai pemberdayaan masyarakat.

“Coba bayangkan jika setiap pondok pesantren mampu untuk memiliki usaha kemandirian, pastilah ekonomi keumatan mampu kita wujudkan lewat aktivitas pesantren. Ini merupakan salah satu potensi besar, sehingga program ini harus kita dukung sepenuhnya. Terlebih lagi saat ini Pesantren Al-Fatih juga telah mulai membudidayakan porang, yang menjadi komoditas ekspor dengan potensi keuntungan yang cukup besar,” ungkapnya.

  • Bagikan