MediaTani – Tak dapat dielakkan lagi, walaupun para dokter mengharapkan adanya bukti-bukti ilmiah agar suatu tanaman atau ekstrak tanaman obat, kosmetik dan aromatik (OKA) dapat digunakan, sudah terbukti secara turun menurun bahwa banyak tanaman memiliki manfaat baik untuk pengobatan suatu penyakit, perawatan kondisi kesehatan maupun merawat kecantikan.
Sayangnya, kehebatan tanaman obat yang dialami oleh masyarakat luas hanya diceritakan secara turun temurun oleh generasi sebelumnya ke generasi berikutnya. Tidak ada dokumentasi yang baik untu menyimpan informasi inidalam suatu buku sehingga dapat dimanfaatkan lagi oleh generasi penerus berikutnya.
Pemakaian tanaman obat suah sangat terkenal di seluruh dunia, bahkan saat ini dalam dunia kosmetik dan pengobatan, pemanfaatan bahan alami menjadi semakin tren dunia. Munculnya gelombang hijau tahun 1970an dengan back to nature dan kelompok penyayang binatang yang menentang penelitian-penelitian menggunakan hewan percobaan, semakin mendorong para peneliti untuk tertantang mencari bahan-bahan yang berasal dari tanaman serta mencari metode-metode penelitian untuk menggantikan metode-metode yang menggunakan hewan percoban.
Di negara Asia dan Afrika, bahkan Eropa, pemanfaatan dalam pengobatan dan atau perawatan keseehatan dan kecantikan sangat besar. Sampai 50% dari sediaan-sediaan herbal dikonsumsi di China sedangkan diperkirakan 80% penduduk Afrika percaya pada pengobatan tradisional sebagai bentuk utama perawatan kesehatannya, kebanyakan diproduksi dari tanaman-tanaman.
Di indonesia sendiri, masyarakat masih menggunakan tanaman OKA baik untuk kecantikan maupun untuk pengobatan penyakit. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan dalam pemakaian tanaman obat di dunia meningkat terus setiap tahun dimana besarnya pasar global untuk tanaman obat mencapai 60 miliyar dolar Amerika (USD 60 billions) di tahun 2000 dan diperkirakan meningkat menjadi 100 milyar dollar di tahun 2003.
Oleh karena itu, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) mengeluarkan pedoman WHO baru mengenai cara budidaya dan koleksi tanaman obat yang baik (GACP = good agriculture and collection practice). Salah satu tujuan dari pedoman ini adalah untuk menjamin bahan tanaman obat yang digunakan sebagai sumber obat herbal untuk memperbaiki kualitas, keamanan dan manfaat dari produk jadi herbal.
Tujuan lain dikeluarkannya pedoman ini adalah untuk membantu pembuatan pedomn GACP nasional dan/ regional dan monografi untuk tanaman obat dan prosedur pelaksanaan baku (SOP) serta untuk mendorong dan mendukung budidaya dan koleksi yang berkelanjutan dari tanaman obat yang bermutu baik dengan cara menghargai dan mendukung konservasi lingkungan pada umumnya dan tanaman obat pada khususnya.
Kehebatan Tanaman dalam Pengobatan, Perawatan Kesehatan dan Kecantikan
Manfaat yang luar biasa dari tanaman dapat dilihat dari berbagai fungsinya mulai dari perawatan kecantikan seperti tanaman meniran yang memiliki kerja menaikkan kadar air kulit untuk merawat kulit wajah, urang aring untuk menghitamkan rambut, jati belanda untuk melangsingkan tubuh, adas untuk meningkatkan peristaltik saluran cerna, menurunkan tekanan darah, akar manis untuk ekspektoran, antiiinflamasi; bangle untuk penurunan panas, obat cacing; dan bawang putih untuk antibakteri, menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah.
Disamping itu cabe jamu dapat digunakan untuk orang yang lemah syahwat. Demikian juga ekstrak-ekstrak tanaman yang memiliki berbagai khasiat seperti ekstrak meniran (phyllanthus niruri L) bekerja sebagai antiviral dan imunostimulator (perangsang imunitas) pada penderita HIV/AIDS; ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) telah dipatenkan oleh sejumlah penelitian di negara maju sebagai antiinfeksi dan antikanker; ekstrak bratawali (Tinospora cordifolia M.) mampu menurunkan gejala yang terjadi pada infeksi HIV seperti mual, muntah, anoreksia dan lemah; ekstrak jambu biji (psidium guajava) sebagai penghmbat virus HIV dan meringankan efek samping penderita HIV, seperti diare.
Mengapa jamu atau campuran tanaman obat memiliki manfaat yang luar biasa, bahkan tidak jarang memiliki kehebatan melebihi obat kimia ? hal ini disebabkan karena memiliki kemampuan untuk memperbaiki aktivitas biomolekuler tubuh.
Kemampuan ini ada karena tanaman obat tradisional dapat melakukan biosintesis kombinasi dari senyawa metabolit sekundernya. Obat herbal tradisional, seperti jamu dapat meningkatkan dan memperbaiki ekspresi gen dalam tubuh.
Saat ekspresi gen meningkat dan menjadi lebih baik, hormon dan sistem imun tubuh akan bekerja lebih optimal. Obat yang terbuat dari bahan kimia biasa tidak memberikan kesembuhan total karena hanya memperbaiki beberapa fungsi sistem tubuh.
Sebaliknya, obat herbal tradisional memiliki kemampuan memperbaiki keseluruhan sistem, karena bekerja dalam lingkup sel dan molekuler.
Menurut seorang ahli obat herbal, dalam suatu seminar dikatakan bahwa obat yang terbuat dari bahan kimia biasa tidak memberikan kesembuhn total karena hanya “memperbaiki” beberapa fungsi sistem tubuh. Sebaliknya, obat herbal tradisional memiliki kemampuan memperbaiki keseluruhan sistem, karena bekerja dalam lingkup sel dan molekuler.
Dengan melihat kehebatan tanaman OKA seperti yang dikemukakan diatas maka tidak heran, walaupun agak terlambat, peneliti-peneliti Indonesia semakin menyadari pentingnya penelitian akan bahan alam Indonesia dan semakin meningkatkan kegiatan di bidang ini.
Perlu diketahui bahwa dua per tiga obat-obatan yang ada di pasar Amerika Serikat didasarkan pada tanaman obat. Akan tetapi obat yang berbasis tanaman akan menjadi bahan kimia apabila sudah difraksinasi, diisolasi, dimurnikan yang pada akhirnya menjadi suatu bahan aktif tunggal yang selanjutnya disintesis secara kimia menjadi suatu bahan sintesis.
(Dr. Martha Tilaar Dkk, 2010, The Green Science Of Jamu, Dian Rakyat, Jakarta)