Mediatani – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional bersama PT Astra International Tbk, bersinergi mencetak para peternak ayam kecil untuk siap menjadi eksportir daging ayam dengan target negara tujuan yaitu negara tetangga dan mayoritas muslim.
Peternak ayam yang dimaksud merupakan binaan Ikatan Pesantren Penggerak Ekonomi Masyarakat Desa Indonesia (Insan Madani) yang memfasilitasi lima sentra ayam Desa Sejahtera Astra (DSA) pesantren di Jawa Timur yaitu Al Azhar Aslich Mughny, Al Fatah, Mambaul Ulum, Anharul Ulum, dan Fathul Ulum.
Sinergi tersebut diwujudkan Kemendag dengan menfasilitasi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama mengenai Pengembangan Ekosistem Kemitraan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) DSA antara Insan Madani dan PT Darbe Jaya Abadi (Darbe Meats).
Penandatanganan yang dilaksanakan pada Sabtu (13/11) di Sidoarjo, Jawa Timur ini juga disaksikan langsung oleh Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan, melalui kerja sama ini, utamanya untuk komoditas produk peternakan ayam, Darbe Meats telah berkomitmen untuk menjadi penjamin (off taker) dan fasilitator DSA pesantren.
Kelima DSA pesantren yang tersebar di Malang, Blitar dan Jombang ini akan menjadi pemasok ayam kepada Darbe Meats. Diharapkan nantinya para pemasok ayam bisa memasok kebutuhan pasar dalam negeri hingga pasar global.
“Saat ini, kami tengah menjajaki peluang ekspor perdana produk daging ayam ke Malaysia,” ujar Didi dikutip dari mediaindonesia.com, Minggu (14/11).
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan menjelaskan, adapun ruang lingkup kerja sama ini antara lain, pertama yaitu melakukan kerja sama pemasaran untuk produk ayam dan turunannya untuk pasar lokal dan internasional.
Kedua, melakukan pembinaan dan pelatihan bagi peternak DSA pesantren produsen produk ayam dan turunannya. Selanjutnya, melakukan pengembangan rantai pasok (value chain) produk ayam dan turunannya.
“Selain itu, ruang lingkup kerja sama ini juga meliputi pemanfaatan ekosistem dan teknologi digital bagi para UMKM dan peternak binaan DSA,” ungkapnya.
Selain itu, tambah Marolop, menghubungkan dan mencocokan (link and match) produk ekspor serta memfasilitasi pemasaran melalui kerja sama dengan para pemangku kepentingan ekspor di luar negeri. Seperti Atase Perdagangan RI, Kedutaan Besar RI, Indonesian Trade Promotion Center, dan diaspora.
Menurut Marolop, berbagai pihak terkait terus berupaya menyelesaikan sejumlah tantangan, seperti masih mahalnya ongkos logistik karena situasi pandemi dan ketentuan standar keamanan pangan (food safety) di negara tujuan.
“Kami berharap, kerjasama antara Insan Madani dan Darbe Meats dapat membuat produk ayam Indonesia lebih merambah pasar ekspor yang lebih luas,” ungkap Marolop.
Dengan demikian, tambah Marolop, dapat membawa hasil konkret melalui peningkatan nilai ekspor produk ayam Indonesia dan peningkatan kesejahteraan peternak kecil yang dibina oleh DSA pesantren.
Head of Corporate Social Responsibility PT Astra International Tbk Bondan Susilo mengatakan, kerjasama Kemendag dan Astra memberikan dukungan peningkatan kapasitas, fasilitas produksi, dan akses sumber daya bagi peternak ayam DSA pesantren.
“Kemendag memberikan dukungan untuk membuka akses pasar dan promosi ekspor kepada buyers melalui jejaring perwakilan perdagangan di luar negeri,” kata Bondan.
Selama lima tahun terakhir, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa tahun 2016-2020, nilai ekspor daging ayam Indonesia tumbuh dengan tren 16,9 persen per tahunnya. Untuk Januari hingga Agustus 2021, nilai ekspor daging ayam Indonesia mencapai USD 999 ribu.
Adapun negara tujuan ekspor utama daging ayam Indonesia yaitu Papua Nugini, Malaysia, Qatar, Taiwan, Jepang, Timor Leste, Singapura dan Australia.