Keuntungan Menggiurkan dari Beternak Luwak, Afif: Ini Sampingan tapi Lumayan juga

  • Bagikan
Bayi Musang Luwak
Ilustrasi: Bayi Musang Luwak/antara/Ist

Mediatani – Luwak yang selama ini dikenal sebagai binatang pemakan kopi, rupanya dapat dikembangkan menjadi binatang piaraan lho. Bahkan, penangkaran luwak juga cukup menjanjikan, guys!

Salah seorang peternak luwak, Afifurohman warga Dusun Tegalpakis, RT 2, RW 5, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru mengaku bisa mendapatkan tambahan penghasilan yang menguntungkan setiap bulannya.

“Ini sampingan, tapi lumayan juga,” kata Afifurohan, mengutip, Kamis (1/7/2021) dari laman Radarbanyuwangi.jawapos.com.

Saat ini, di rumahnya ada 3 ekor luwak dari berbagai jenis. Usai dikawinkan, anak luwak yang berusia satu bulan sudah siap dijual kepada pelanggan.

Perihal harga, dirinya membanderol mulai Rp400 ribu untuk luwak anakan jenis pandan Bali atau Jawa.

Sementara luwak indukan, harganya jutaan rupiah, terutama jenis platinum atau persilangan jenis pandan Bali dan morph. “Yang luwak platinum, harganya agak mahal,” jelas pria 26 taun ini.

Kemudahan dalam beternak luwak, terang dia ialah siklus yang cepat. Karena, menurutnya, seekor luwak dari baru dilahirkan sampai siap kawin hanya memerlukan waktu sekitar 10 bulan.

Selanjutnya, setiap 2,5 bulan sekali bisa bunting. “Sekali melahirkan rata-rata tiga anak,” ungkap Afif sapaannya.

Meski luwak itu binatang liar, tapi proses penjinakan cukup mudah. Selain itu pula, pakan buatan juga mudah didapat dan harganya terjangkau.

Untuk memenuhi 13 ekor luwak, ia hanya memerlukan 20 kilogram pakan per bulan. “Pakan habisnya Rp300 ribu, tidak perlu diberi kopi,” ujarnya sembari terkekeh.

Selain diminati dari daerah Banyuwangi, beberapa pesanan dari luar kota, seperti Jember dan Surabaya juga banyak.

Bahkan, mereka biasanya sudah memesan saat luwak masih dalam bunting. “Ini yang anakan sudah dipesan, tinggal dikirim,” ungkapnya.

Mau Bisnis Ternak Kecil atau Besar? Segini Modal yang Perlu Kamu Siapkan

Selain Luwak, bisnis hewan ternak lainnya tentu masih menjadi usaha yang menjanjikan untuk dijalankan lho guy. Yup! Apalagi mendekati momen Idul Adha ini, permintaan hewan kurban pasti meningkat.

Bahkan, di tengah pandemi pun permintaan hewan kurban masih banyak.

Zabidi, seorang pengusaha hewan ternak asal Depok mengatakan bahwa bisnis hewan ternak memang tidak mudah, bisnis ini akan sangat menyita konsentrasi pengusahanya.

Pasalnya, bisnis ini dijalankan dengan menjual makhluk hidup. Modal paling utama yang harus dimiliki pengusaha yang mau terjun bisnis hewan ternak adalah minat dan hobi mengurus hewan.

“Intinya kalau jualan sapi dan kambing dasarnya harus senang dan hobi. Ini kan hewan perlu perawatan dan konsentrasi tinggi, ini ada juga risiko banyak, kematian ada juga sakit. Kalau diiringi hobi ini jadi berkembang,” ungkap Zabidi, Minggu (20/6/2021), melansir dari situs detik.com.

Bila berbicara tentang uang, berapa modal kira-kira yang harus disiapkan? Menurut dia lebih baik di awal usaha mengkhususkan diri pada satu jenis ternak. Misalnya memulai bisnis jual ternak kambing.

Modalnya, memang cukup besar, akan tetapi hal ini memang dibutuhkan, hal ini dikarenakan urusan operasional bisnis jual ternak memang banyak.

Totalnya pun untuk memulai bisnis jual ternak kambing minimal perlu Rp200 juta, dengan jumlah kambing di awal usaha 100 ekor.

Bila jumlah kambingnya lebih sedikit, maka modal akan lebih kecil, hanya saja demi keberlangsungan usaha Zabidi menyarankan agar menjual 100 kambing secara langsung.

“Kalau jualan sapi dan kambing modalnya kalau terlalu sedikit dan mepet itu bakal habis buat operasional. Buat tenaga kerja, sewa tempat. Kambing itu di angka 200 juta bisa dapat 100 ekor bisa berjalan, ketutup lah,” papar Zabidi…baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)

  • Bagikan