Madu, Obat Ampuh untuk Luka Bakar

  • Bagikan
Madu berkhasiat
Madu, dikenal banyak sebagai bahan yang berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit.

Mediatani- mengobati luka bakar dengan madu. Madu merupakan zat manis yang dihasilkan oleh lebah madu, yang berasal dari nektar bunga atau dari sekresi tanaman yang dikumpulkan oleh lebah.

Madu dapat mengalami perubahan bentuk dan mengandung senyawa tertentu yang berasal dari tubuh lebah, kemudian disimpan pada sarang madu hingga mengalami proses pematangan.

Kandungan Madu

Karbohidrat

Madu adalah sumber alami karbohidrat yang memberikan kalori sebanyak 64 kal/sendok makan. Madu mengandung banyak mineral seperti natrium, kalsium, magnesium, aluminium, besi, fosfor dan kalium.

Berbagai jenis vitamin

Terdapat juga vitamin seperti thiamin (B1), riboplavin (B2), asam askorbat (C), piridoksin (B6), niasin, asam pantoneat, biotin, asam folat dan vitamin K.

Enzim invertase

Enzim yang penting dalam madu adalah enzin diastase yang mengubah polisakarida menjadi monosakarida, enzim invertase yang memecah molekul sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, enzim glukosa oksidase yang membantu oksidasi glukosa menjadi asam peroksida, dan enzim peroksidase yang melakukan proses oksidasi metabolisme dan enzim lipase.

Glukosa dan fluktosa

Madu terutama terdiri dari gula sebanyak 79,6% dan air sebanyak 17,2%. Gula yang paling banyak terdapat pada madu adalah fruktosa sebanyak 38,5% dan glukosa sebanyak 31,0%. Fruktosa dan glukosa merupakan monosakarida.

Disakarida

Madu juga mengandung gula jenis disakarida, yaitu sukrosa sebanyak 1,3%, maltosa sebanyak 7,3%, turanosa, isomaltosa, dan maltulosa. Selain monosakarida dan disakarida, madu juga mengandung oligosakarida.

Asam amino

Madu mengandung sejumlah asam, yaitu asam amino sebesar 0,05–0,1% dan asam organik sebesar 0,17–1,17%. pH rata-rata madu adalah 3,9 dengan rata-rata pH sebesar 3,4–6,1.

Lainnya

Persentase komposisi minor madu adalah asam sekitar 0,57%, protein sekitar 0,266%, nitrogen sekitar 0,043%, asam amino sekitar 0,1%, mineral sekitar 0,17%, dan beberapa komponen lain, seperti koloid, flavonoid yang merupakan turunan senyawa fenol, dan vitamin yang semuanya membentuk sekitar 2,1% dari seluruh komposisi madu.

Manfaat Madu

Sebagai sumber energi
Secara umum madu berkhasiat menghasilkan energi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan stamina. Madu cepat berdifusi melalui darah, dan karena itu merupakan sumber energi yang cepat.

Komposisi karbohidrat madu yang unik menjadikannya sebagai nutrisi ideal sebelum berolah raga. Penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Aplied Physiology menunjukkan indeks glikemilk madu yang rendah dapat mengurangi resiko kekurangan pada gula (hipoglikemi) saat latihan meningkatkan persediaan karbohidrat selama latihan.
Dari gambaran ini jelas bahwa madu sangat cocok untuk para olahragawan atau para atlet, untuk memulihkan energi yang telah habis atau terkuras.

Memperlancar peredaran darah

Madu mendukung pembentukan darah serta membersihkan darah. Selain itu, juga ada efek positif dalam mengatur dan membantu peredaran darah tetap lancar.

Menyembukan luka pada kulit

Madu mengandung zat antibakteri sehingga baik untuk mengobati luka bakar dan penyakit infeksi. Adanya rasio perbandingan karbon terhadap nitrogen yang tinggi, kekentalan madu yang membatasi pelepasan oksigen, oksidasi glukosa yang menghasilkan H2O2 dan sifat osmolaritas yang tinggi membuat bakteri sulit untuk hidup.

Madu yang alami bersifat perservatif atau mengawetkan. Selain itu, madu juga memiliki sifat higroskopis yaitu menarik air dari lingkungan sekitarnya. Sehingga madu dapat digunakan untuk mengompres luka luar yang bersifat basah karena cairan dan nantinya akan ditarik oleh madu.

Pengaruh Madu terhadap Penyembuhan Luka Bakar

Bangsa Mesir Kuno memanfaatkan madu untuk mengobati luka bakar dan luka akibat tusukan benda tajam. Studi mengenai khasiat madu sebagai obat, antibakteri dan penyembuh semakin banyak dilakukan dan semakin banyak fakta membuktikan bahwa madu memang bisa menyembuhkan luka karena kandungan yang dimilikinya.

Madu terbukti bisa menjadi obat luka bakar. Madu pernah dilakukan sebagai obat luka pada kulit yang terinfeksi pada 1940 sebelum diketahui bahwa bakteri adalah penyebab infeksi dan sebelum antibiotik banyak digunakan.

Pemberian madu sebagai balutan pada luka bakar akan mempecepat penyembuhan, mempercepat kontraksi luka, menghilangkan sel-sel yang mati, membersihkan luka, menghilangkan bau, memberikan efek sejuk pada luka dan meminimalisasikan bekas luka pada kulit. Pemberian madu sebagai balutan luka sangat mudah untuk dilakukan dan dilepaskan saat perawatan

Kesimpulan

Perbandingan hasil pengobatan madu dan obat SSD (Dressing Silver sulfadiazine) terhadap luka bakar

Mogoşanu pada tahun 2012 meneliti madu yang digunakan sebagai balutan pada luka bakar derajat II dan berbagai tipe luka yang berbeda pada tikus yang dibandingkan dengan SSD. Luka bakar yang diobati dengan madu mendapatkan hasil lebih baik.

Hal ini dikarenakan pengobatan dengan bahan alami seperti madu memberikan efek epitilisasi, analgesik, antibakteri, anti-inflamasi, imunomodulasi, kapiler protektif dan meminimalisasi bekas luka.

Pada penelitian Malik tahun 2010 yang membandingkan pemberian madu sebagai balutan pada luka bakar derajat II dibandingkan dengan SSD pada 150 pasien di Rumah Sakit Wah Cannt, Pakistan.

Menghasilkan bahwa, madu lebih menyembuhkan 93% pasien luka bakar derajat II dalam waktu kurang dari 20 hari, tetapi membutuhkan waktu lebih dari 24 hari menggunakan SSD.

  • Bagikan