Melalui Program GEDOR HORTI, Kementan Ajak Petani Manfaatkan Pestisida Nabati

  • Bagikan
Sumber foto: borneo24.com

Mediatani – Melihat tingginya permintaan konsumen terhadap produk hortikultura yang ada di Indonesia, Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian RI mengajak para petani untuk meningkatkan hasil produksi pertanian khususnya pada produk hortikultura. Permintaan konsumen ini berupa permintaan dalam negeri maupun permintaan ekspor.

Mentan SYL mengimbau kepada jajarannya agar tetap bekerja seoptimal mungkin dalam mengawal produksi komoditas hortikultura meski sedang pandemi Covid-19. Salah satunya yaitu dengan memberikan jaminan produksi kepada para pelaku usaha dan juga memberikan akses lokasi sentra produksi.

Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian Pertanian mengusung program Gerakan Mendorong Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura atau GEDOR HORTI. Dalam GEDOR HORTI, Prihasto Setyanto selaku Ditjen Hortikultura akan berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui kegiatan Pengembangan Kampung Hortikultura.

“Kampung Hortikultura ini berkonsentrasi di suatu lokasi perkampungan, satu desa satu komoditas (one village on product),” ujar Ditjen Hortikultura.

Saat memberikan sambutan pada bimtek kepada petugas dan petani yang berlangsung secara daring, Prihasto menyampaikan bahwa kampung tersebut nantinya akan berkembang menjadi kampung durian, manggis dan kampung hortikultura lainnya,” ungkap Dirjen Prihasto.

Kali ini, bimtek membahas tentang Pengelolaan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) Hortikultura Ramah Lingkungan melalui Penerapan PHT. Bimtek yang diikuti oleh sekitar seribu orang melalui zoom meeting dan 2545 viewers di channel Youtube Pustaka Kementan.

“Pengelolaan OPT hortikultura yang ramah lingkungan memang sangat diperlukan untuk mendukung pencapaian kampung hortikultura berdaya saing, berkualitas baik dan minim residu pestisida. Diharapkan penggunaan pestisida kimia sintetis ini bisa dikurangi,” ujar Dirjen Prihasto.

Ditjen Hortikultura mengaku akan siap mendukung pengelolaan OPT di lapangan sesuai prinsip Pengelolaan Hama Terpadu (PHT). Dalam pelaksanaannya, pengelolaan OPT perlu kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah, para petani dan juga para pelaku usaha khususnya di sektor hortikultura.

Terkait hal ini, Inti Pertiwi selaku Direktur Perlindungan Hortikultura menyampaikan bahwa salah satunya melalui penyediaan bahan pengendali yang ramah lingkungan bagi petani.

Penerapan PHT yang dimaksud, jelas Inti, yaitu terhitung mulai dari budi daya tanaman sehat, pengamatan OPT, pemanfaatan agens hayati dan juga musuh alami serta berupaya untuk terus mengajak para petani dalam mempraktikkan PHT langsung di lahan mereka masing-masing.

Senada dengan hal tersebut, Paryoto selaku petugas Pengendali OPT Madya Yogyakarta menyampaikan bahwa pertanian ramah lingkungan bukan hanya terfokus untuk mencapai produksi yang tinggi saja, tetapi juga harus berkomitmen dalam menjaga keberlanjutan agroekosistem dan dalam efisiensi biaya.

Sementara itu, Bonjok selaku Dosen sekaligus pengelola Klinik Tanaman Institut Pertanian Bogor, mengungkapkan bahwa pada umumnya pestisida nabati ini sangat berpotensi untuk digunakan dalam mengelola OPT.

Meskipun terlihat kurang efektif jika dibanding dengan pestisida kimia sintetis, pestisida nabati ini setidaknya memberikan risiko yang minimal terhadap agroekosistem dan juga berpeluang rendah dalam menyebabkan resistensi terhadap hama.

“Kita ketahui bahwa sumber pestisida nabati ada banyak. Beberapa bahan pestisida nabati yang sering digunakan adalah tanaman rimpang seperti lengkuas, atau tanaman yang memiliki bau yang menyengat contohnya seperti minyak esensial, dan sebagainya tergantung OPT yang ingin dikendalikan,” ujar Bonjok.

Banyaknya tantangan dalam pengelolaan OPT ramah lingkungan terutama dalam hal teknis seperti sosialisasi dan pendampingan petani serta penyediaan bahan pengendali ramah lingkungan. Meskipun begitu, Kita berharap bahwa penerapan PHT ini bisa dilaksanakan dengan baik di lapangan untuk kemaslahatan umat.

  • Bagikan