Mendag Harap Kedai Kopi Gunakan 100 Persen Biji Kopi Lokal

  • Bagikan

Medaiatani – Meski pandemi covid-19 melanda, kedai kopi lokal tetap menunjukkan kekuatannya untuk bertahan. Oleh karena itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengajak semua kedai kopi untuk membantu para petani kopi dengan menyajikan racikan 100 persen biji kopi lokal Indonesia.

“Saya berharap, semakin banyak kedai kopi yang didirikan nantinya dapat membantu para petani. Semoga ke depan, makin banyak merk kopi lokal Indonesia yang mendunia,” ujar Agus, melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 18 Agustus 2020.

Agus yakin kopi asal Indonesia mampu bersaing di pasar global karena karakteristik yang dimilikinya. Namun menurutnya, terlebih dahulu kopi Indonesia harus dikenalkan oleh pasar lokal. 

Dia menuturkan salah satu kedai kopi yang meracuk berbagai varian kopi Indonesia yakni Kisaku. Kedai tersebut menggunakan kopi lokal seperti Aceh Gayo dan Flores Bajawa.

“Tentu, hal ini merupakan potensi yang bisa dikembangkan dan bersaing di pasar global,” ungkapnya.

Ia berharap, para pelaku UMKM menjadikan masa pandemi untuk belajar mempromosikan produk mereka secara online kepada masyarakat.

“Saya ingin para pelaku UMKM melek digital demi meningkatkan penjualan dan lebih mengenalkan produk mereka kepada masyarakat. Tak kenal maka tak sayang. Jika ingin usaha kita berjalan secara berkelanjutan, maka tidak cukup hanya dikenal tapi juga harus disayang. Oleh karena itu kita harus mampu secara konsisten memberikan kualitas dan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” paparnya.

Salah satu pendiri kedai kopi Kisaku, Raline Syah, menyampaikan pihaknya berkomitmen akan terus mendukung pemerintah dalam gerakan BBI. Saat ini, Kisaku sudah memiliki tiga kedai dan berharap akan terus berkembang, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.

“Kami sebagai generasi muda ingin ikut memajukan UKM. Selama pandemi covid-19, kami juga mengembangkan penjualan secara daring. Semoga kedai kami dapat terus maju bersama kopi lokal serta membawa nama kopi Indonesia ke pasar global,” kata Raline.

  • Bagikan