Mediatani – Beternak ayam menjadi salah satu hobi bahkan bisnis yang banyak dilakukan di Indonesia. Namun, tak hanya jenis ayam petelur saja, ada juga ayam pheasant. Ayam ini dikategorikan sebagai ayam hias karena bulunya yang indah. Berikut ini adalah ulasan untuk mengenal ayam pheasant.
Mengenal Ayam Pheasant
Ayam ini tampil dengan sangat menawan karena warnanya yang sangat unik. Asal muasal ayam ini konon dari Tiongkok dan dikembangbiakkan di berbagai negara. Nama lainnya adalah ringneck pheasant karena corak paling menarik berada di leher dan membentuk kalung.
Jika ayam biasa mudah beradaptasi, berbeda dengan ayam pheasant. Ayam jenis ini mudah sekali stres terhadap suhu. Dibandingkan ayam lain, ayam pheasant juga cenderung lebih agresif terhadap unggas lainnya.
Ciri-Ciri Ayam Pheasant
1. Bentuk Tubuh
Ayam ini memiliki bentuk yang unik. Jika ayam biasa memiliki ekor yang sangat pendek, ayam pheasant malah memiliki ekor yang sangat panjang seperti burung. Corak ekornya juga sangat beragam, sama seperti bulunya. Namun, ekor ayam ini biasanya memiliki warna gelap.
2. Corak
Corak ayam pheasant sangat berwarna-warni, tergantung dari induknya. Corak ayam pheasant yang paling khas adalah terdapat bintik-bintik di sekujur tubuhnya. Bintiknya berwarna hitam. Sementara sebagian bulu memiliki corak biru atau hijau.
3. Ringneck
Ringneck atau cincin yang menyerupai kalung berada tepat di lehernya. Itu sebabnya mudah untuk mengenal ayam pheasant dari lehernya saja. Ringneck umumnya memiliki corak berwarna putih atau abu-abu, tergantung dari indukannya.
4. Omnivora
Jika biasanya ayam cenderung memakan pakan buatan atau biji-bijian, berbeda dengan ayam ini. Klasifikasinya adalah omnivora alias pemakan segala selama proteinnya tinggi. Hal ini membuat dalam hal pakan, ayam pheasant tidak menyusahkan pemilik atau peternaknya.
5. Perbedaan Jantan Dan Betina
Ayam pheasant memiliki ukuran yang berbeda antara jantan dan berita. Pejantan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan betina. Begitu juga dengan bagian bulu, warna jantan lebih mencolok daripada betina.
Jenis Pakan Ayam Pheasant
1. Jagung
Ayam pheasant mampu memakan jagung, tapi jagung harus sudah dihaluskan. Ayam ini cenderung kesulitan untuk memakan jagung yang kondisinya masih keras. Jagung yang halus juga mengandung karbohidrat yang lebih tinggi untuk ayam pheasant.
2. Voer
Jika Sobat Mediatani tidak sempat untuk membeli pakan jenis lain, bisa juga dengan memberinya voer. Voer dinilai sangat praktis untuk dijadikan pakan ayam pheasant. Selain harganya murah, biasanya pheasant juga menyukai voer.
3. Bekatul
Bekatul merupakan bulir biji yang terbalut oleh sekam. Pheasant sangat menyukai bekatul tanaman padi. Biasanya, bekatul diolah untuk menjadi pakan yang bentuknya lebih halus. Meski lebih sulit didapat, bekatul mengandung nutrisi yang sangat baik untuk pheasant.
4. Buah
Ayam ini lebih mirip seperti seekor burung karena bisa memakan buah-buahan. Pheasant menyukai buah yang lembek, contohnya pepaya dan pisang. Hanya saja pemberian pakan ini sebaiknya dilakukan sesekali karena sifatnya yang menjadi obat bagi ayam.
Jenis-Jenis Ayam Pheasant
1. White Pheasant
Jika dilihat sekilas, Sobat Mediatani mungkin akan menganggapnya seperti seekor burung merpati dengan ukuran yang besar. Mengenal ayam pheasant putih sangat mudah karena seluruh bagian tubuhnya berbulu putih dengan beberapa bintik hitam di sisi dekat leher.
2. Yellow Pheasant
Pheasant yang satu ini memiliki harga yang sangat mahal karena warnanya yang indah. Warna dominannya adalah emas dengan tambahan bulu lain, seperti hijau dan merah yang mengkilap. Ukuran pheasant emas lebih kecil daripada jenis lain.
3. Golden Pheasant
Ayam ini merupakan asli Tibet yaitu daerah dataran tinggi Tiongkok. Bentuknya sangat besar dengan ekor yang sangat panjang. Warna ekornya biasanya berbeda dengan bagian tubuh lainnya. Corak dari ayam ini umumnya adalah biru, merah, dan emas.
4. Green Ringneck Pheasant
Pernahkah Sobat Mediatani melihat ayam dengan bulu hijau seperti burung merak? Ayam pheasant yang satu ini sangat mirip dengan merak. Corak hijau yang cukup tua mendominasi bagian kepala hingga tubuh tengah. Sementara sisanya adalah warna coklat hingga abu-abu.
5. Silver Pheasant
Pheasant jenis ini dinilai sangat langka. Bagian mukanya berwarna merah dan hitam dengan tubuh atas hingga ekor berwarna perak dengan corak garis-garis hitam. Sementara tubuh bagian bawah atau perut memiliki warna hitam yang sangat legam.
6. Kalij Pheasant
Jenis pheasant ini memiliki keunikan terutama di bagian kepala. Bukan berbentuk jengger, bagian atasnya lebih berbentuk seperti sebuah rambut putih yang memanjang ke belakang. Burung ini tampil dengan warna biru tua.
7. Ringneck Putih
Ayam ini memiliki corak putih di bagian leher dengan bentuk yang melingkar. Corak ini sangat kontras dengan bagian sisa bulunya yang memiliki warna emas, biru, hitam, hingga oranye. Ayam pheasant ringneck putih juga memiliki patuk yang tebal.
8. Red Ringneck Pheasant
Bagian ringneck berwarna merah tidak selalu ada pada setiap pheasant. Biasanya, ringneck merah hanya ada pada pheasant dengan warna yang mencolok, seperti campuran hijau, putih, dan oranye. Pheasant merah selalu berekor panjang.
9. Fireback Pheasant
Fireback Pheasant adalah atau ayam Sempidan Biru (Lophura ignita) yang keindahannya terletak pada jambul di kepalanya, jengger di wajah, dan ekor yang mencuat. Ayam pheasant ini tergolong mahal yaitu mencapai sekitar Rp. 10.500.000,-/pasang.
10. Lady Amherst
Jenis ayam pheasant ini hanya memiliki versi betina. Bulunya tidak beraturan, tapi didominasi oleh warna putih dan biru. Ekornya tidak begitu panjang, tapi memiliki corak dengan warna oranye.
**
Setelah mengenal ayam pheasant, apakah Sobat Mediatani tertarik untuk membelinya? Ayam ini dikenal memiliki harga yang sangat mahal. Untuk anakan, biasanya dijual dengan harga ratusan ribu. Sementara ayam dewasa dipatok mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.