Mentan Tegur Pelaku Industri Singkong: “Jangan Zalimi Petani!”

  • Bagikan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman

Mediatani  – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan peringatan keras kepada pelaku industri singkong agar tidak menzalimi petani dengan lebih memilih impor singkong dari luar negeri dibandingkan hasil petani lokal.

“Ini kami dengar di Lampung terkait harga singkong. Kami akan undang, kami akan undang industri, undang petaninya. Kami minta kepada importir, jangan zalimi petani,” tegas Amran dalam keterangannya di Bandarlampung, Jumat (24/1).

Pernyataan Mentan tersebut muncul di tengah keresahan ribuan petani singkong di Lampung yang menggelar aksi protes terhadap pabrik pengolahan tepung tapioka. Protes dipicu oleh anjloknya harga singkong, yang menurut dugaan, disebabkan oleh tingginya volume impor tapioka dari luar negeri.

Ancaman Tegas untuk Importir “Tak Patriotik”

Amran menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam jika ada pihak yang merugikan petani. Menurutnya, importir yang lebih memilih produk luar negeri telah mengkhianati semangat nasionalisme.

“Importir tidak boleh berpikir sebagai penjajah. Industri yang lebih memilih produk dari negara lain daripada dalam negeri diragukan patriotismenya. Tandanya itu mereka lebih sayang petani luar,” ujar Amran dengan nada tegas.

Ia pun menambahkan, kebijakan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen melindungi dan menyejahterakan petani. “Menzalimi petani, menzalimi rakyat Indonesia, itu adalah pengkhianat bangsa,” tandasnya.

Tuntutan Petani: Harga Wajar untuk Singkong

Protes besar-besaran ribuan petani singkong pada Kamis (23/1) melibatkan petani dari tujuh kabupaten di Lampung. Mereka menggeruduk pabrik pengolahan tapioka, menuntut perusahaan menerapkan harga singkong sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) yang telah disepakati, yakni Rp1.400 per kilogram.

Menurut kajian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), impor tapioka menjadi salah satu faktor utama penyebab rendahnya harga singkong di Provinsi Lampung. Kondisi ini dinilai merugikan para petani yang telah berjuang memenuhi kebutuhan bahan baku industri dalam negeri.

Mentan berjanji akan memanggil seluruh pihak terkait, termasuk industri pengolahan singkong, untuk mencari solusi yang berpihak pada kesejahteraan petani. “Kita tidak ingin ada pihak yang bermain-main dengan nasib petani. Mereka tulang punggung bangsa,” pungkas Amran.

Aksi ini menjadi pengingat penting bagi pelaku industri dan pemerintah untuk memberikan perhatian serius pada kondisi petani, terutama di tengah tekanan pasar global. Apakah janji Mentan akan menjadi solusi jangka panjang? Waktu yang akan menjawab.

  • Bagikan