Metode Sadap Benang, Cara Lain Menyadap Pohon Karet

  • Bagikan

Mediatani – Metode sadap benang adalah salah satu cara untuk memperoleh getah tanaman karet (latex) yang terletak di bagian cabang atas pohon karet. Ketinggian bidang sadapan bisa mencapai kurang lebih tiga hingga empat meter dari permukaan tanah.

Metode sadap benang hampir sama dengan metode penyadapan pada umumnya, yang membedakan hanya beberapa alat tambahan. Jika penyadapan pada umumnya membutuhkan alat-alat seperti kawat, mangkok, talang, dan pisau sadap biasa. Sementara penerapan sadap benang perlu disediakan alat tambahan seperti benang, sogokan talang, dan pisau sogok yang berfungsi untuk menyadap dengan alur dari bawah ke atas.

Bidang sadapan pada bagian cabang pohon dihubungkan dengan talang yang sudah dililitkan dengan benang yang menjulur kebawah menuju ke arah mangkok. Benang ini berfungsi sebagai media getah karet atau latex untuk bisa mencapai mangkok penampungan.

Lalu, tanaman karet yang kemiringannya mencapai 50-70 derajat, mangkok penampungan dipasang di media batang tersendiri untuk penyangganya. Hal ini untuk menghindari mangkok penampungan diletakan langsung di atas tanah.

“Sadap benang ini dilakukan karena kondisi bidang sadapan pada bagian batang tubuh tanaman karet sudah habis (bidang sadapan bawah dan atas) dan butuh waktu untuk pemulihan kulit bidang sadap tanaman karet itu sendiri,” ujar Aska Tanaman, Febri.

Pada umumnya kulit pulihan (renewable bark) yang terbentuk saat ini terganggu. Ciri-cirinya adalah kondisi batang berbentuk benjol-benjol dan cadangan kulit habis. Hal ini sangat mempengaruhi produktivitas latex yang dihasilkan dan disamping itu, tanaman karet di Unit Usaha Kebun Awaya-Telpaputih merupakan tanaman tua (tahun tanam 1983 sampai 1989).

Melihat kondisi tanaman karet milik Unit Usaha Kebun Away-Telpaputih, maka metode sadap benang menjadi salah satu upaya yang tepat untuk meningkatkan produksi karet lump/latex Unit Usaha Kebun Awaya-Telpaputih.

Pengaplikasian metode sadap benang pada bagian cabang yang masih memiliki kulit perawan atau kulit pohon yang baru pertama kali disadap (virgin bark) dengan harapan dapat memberikan produktivitas karet lump/latex dengan volume yang baik.

“Saat ini, secara terjadwal kami melakukan pembukaan sadap benang yang diprioritaskan pada pokok-pokok tanaman karet dengan kondisi cadangan kulitnya habis (sama sekali tidak dapat disadap atau mengeluarkan getah/latex). Kedepan, saat jumlah pembukaan sadap benang mencapai jumlah yang maksimal akan dapat terlihat pengaruh penerapan metode atau cara ini terhadap produktivitas karet lump/latex,” jelas Febri.

Meskipun merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan hasil produktivitas latex, tetapi dalam penerapaannya memang tidak mudah. Seringkali terdapat beberapa tantangan yang harus dilalui seperti Sumber Daya Manusia (SDM) dan tantangan eksternal.

Pada tantangan SDM, pihak manajemen telah berupaya memberikan pemahaman kepada karyawannya tentang penyadap bahwa metode sadap benang mampu meningkatkan produksi. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap income/pendapatan yang diterima oleh karyawan penyadap.

Sehingga pada pengaplikasiannya, metode sadap benang membutuhkan kemampuan fisik yang lebih maksimal sebab letak bidang sadapan yang tingginya mencapai ±3-4 meter dari permukaan tanah.

Tantangan eksternal, dalam hal ini hama sapi yang berkeliaran pada areal/blok tanaman yang sewaktu-waktu bisa merusak peralatan sadap yang sudah terpasang. Sehingga seringkali ditemukan mangkok penampungan terjatuh hingga pecah atau putusnya benang. Hal ini tidak berlaku untuk hama sapi saja, terkadang adapula gangguan dari oknum masyarakat sekitar yang dengan sengaja merusak peralatan sadap.

Sebagai informasi tambahan, proses pembukaan sadap benang saat ini dengan melibatkan para mandor-mandor penggiring baik yang difokuskan pada satu tempat/areal/blok (demplot) maupun pada wilayah kerja/pengawasan masing-masing mandor-mandor disetiap afdeling. Pada bulan Juni 2021, kami targetkan membuka sadap benang sebanyak 325 pohon.

  • Bagikan