Perempuan Dinilai Berperan dalam Pengembangan Sektor Pertanian dan UMKM

  • Bagikan
Sumber foto: contoh-makalah1.blogspot.com

Mediatani – Perempuan dinilai memiliki peranan dalam menggerakkan roda perekonomian nasional, termasuk dalam meningkatkan kesejahteraan di Indonesia.

Dilansir dari laman kontan.id, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemenkominfo, Septriana Tangkary mengungkapkan, berdasarkan catatan Kementerian Koperasi dan UKM, di tahun 2019, ada sebanyak 64,5% dari 65,47 juta unit UMKM dikelola oleh perempuan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Septriana ketika membuka Webinar Creativetalks Pojok Literasi yang mengangkat tema “Peran Perempuan dalam Sektor Pertanian di Era Digital”. Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu (30/3/22).

Pelaksanaan webinar ini melibatkan berbagai instansi, mulai dari Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Pertanian serta Perempuan Indonesia Maju.

Webinar digelar secara hybrid dan dihadiri oleh 100 peserta luring dan 173 peserta daring melalui Zoom Meeting dan Youtube DJIKP. Webinar ini dirangkaikan dengan kegiatan pasar murah di Area Green Market Jababeka, Cikarang dan berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 30 Maret hingga 2 April 2022.

Wakil Ketua Umum Pengembangan Usaha DPP PIM, Mesiana Surya mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian bagi masyarakat dan peranan Perempuan Indonesia Maju untuk membantu dan mendukung UMKM dalam kegiatan ekspor.

Deputi II Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud menyampaikan bahwa pemerintah menghadapi banyak tantangan sejak pandemi 2020. Di antaranya adalah kenaikan harga pangan yang membuat pemerintah memiliki PR untuk mengatasi masalah stabilitas harga pangan dan pemerataan stok pangan.

“Pemerintah akan menjaga ketersediaan komoditas selama bulan Ramadan, karena selama bulan Ramadhan tentunya kebutuhan masyarakat akan meningkat. Kami berharap pasar murah ini dapat membantu masyarakat untuk menyediakan barang kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau dan barang yang berkualitas. Serta dapat pula membantu mempromosikan produk-produk unggulan dari UMKM,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Perempuan Indonesia Maju (PIM), Lana T. Koentjoro mengatakan bahwa dengan hadirnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan para perempuan bisa meningkatkan life skill dengan ikut mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah banyak dikembangkan guna untuk berinovasi terhadap pengembangan sektor pertanian atau UMKM.

Direktur Jababeka, Setiawan Mardjuki menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam rangkaian kegiatan ini. Dirinya menyambut baik kolaborasi bersama pemerintah untuk ikut menyukseskan beberapa program pemerintah lainnya seperti pasar murah ini.

Pengusaha Pertanian, Ade F. Meyliala mengatakan bahwa saat ini tercatat ada delapan juta orang di Indonesia yang berprofesi sebagai petani. Jika melihat jumlah penduduk yang ada di Indonesia, maka jumlah tersebut masih kurang dan hasil pertanian pun dinilai belum mampu memenuhi permintaan bahan pangan nasional.

“Kita sekarang harus memulai dengan petani milenial, karena lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi. Dengan adanya keterbukaan akses terhadap teknologi, para perempuan, khususnya akan lebih mudah mengakses informasi perkembangan teknologi pertanian dan perempuan dapat lebih berkembang,” pungkasnya.

  • Bagikan