Peternakan Herkul di Turki Memilih Pekerjakan Perempuan untuk Rawat Anak Sapi

  • Bagikan
Sumber foto: wallpaperspeed.id

Mediatani – Secara eksklusif, perempuan di sebuah peternakan di Turki dipekerjakan untuk memberikan kasih sayang dan perawatan keibuan untuk anak-anak sapi yang baru lahir.

Dilansir dari laman voaindonesia.com, sang pemiliki peternakan tersebut berpendapat bahwa dengan mempekerjakan perempuan maka akan memberikan manfaat ekstra untuk hewan-hewan ternak tersebut.

Ayten Yigitoglu, seorang ibu tiga anak, punya pekerjaan khusus di Peternakan Herkul, di Provinsi Edirne, Turki Barat. Setiap harinya, dirinya membawa anak-anak sapi yang baru dilahirkan tersebut ke fasilitas khusus. Disana, anak-anak sapi digiring untuk dimandikan dan diberi susu.

Setelah dimandikan di tempat perawatan khusus, bayi-bayi kemudian ditempatkan di atas tumpukan jerami bersih. Disekitar tumpukan jerami bersih diletakkan lampu-lampu yang tujuannya sebagai penghangat ruangan.

Menurut Yigitoglu dan beberapa rekan kerjanya yang juga perempuan, mereka ditugaskan untuk mencurahkan kasih sayang kepada anak-anak sapi di peternakan tersebut. Selama enam puluh hari pertama kehidupan, Yigitoglu merawat anak-anak sapi dan bahkan mengajari mereka bagaimana cara minum susu.

“Terus terang, merawat bayi adalah dunia saya. Anak sapi yang baru lahir tidak tahu cara minum susu. Mereka sama seperti bayi manusia. Kami berusaha mendorong mereka untuk beradaptasi,” jelas Yigitoglu.

Pekerja lainnya, Sevim Karabas, ibu dua anak mengaku dapat membiayai sekolah kedua putrinya itu dengan gaji yang diperolehnya dari peternakan tersebut. Dirinya bekerja selama dua belas jam dalam sehari. Bukan hanya merawat anak-anak sapi, bahkan dirinya juga merawat sapi dewasa setiap harinya.

Karabas mengungkapkan bahwa dirinya merawat anak-anak sapi dengan kasih sayang keibuan. Dia bahkan tak sungkan untuk memeluk dan menggendong sapi-sapi ternak bila mereka tampak tidak merasa nyaman.

“Saya sudah bekeja di sini selama tujuh tahun. Mereka semua seperti anak-anak saya. Saya dan rekan-rekan kerja saya mencintai mereka,” ujar Karabas.

Sementara itu, Fatih Orhan, seorang dokter hewan di peternakan itu, menyampaikan bahwa alasan manajemen peternakan Herkul dalam memilih perempuan untuk dipekerjakan secara eksklusif adalah karena perempuan dinilai bisa memberikan perawatan yang lebih baik terutama dalam urusan kehamilan hingga kelahiran.

Kini, Peternakan Herkul memiliki tingkat kematian anak sapi yang hanya sebesar 5-6 persen per tahunnya. Persentase ini masih bisa ditoleransi oleh pemilik sekaligus juga pengelolanya. Angka tersebut masih jauh lebih kecil jika dibandingkan ketika sebelum mereka memilih untuk mempekerjakan perempuan.

“Para pekerja perempuan ini merawat bayi sapi selama 60 hari pertama kehidupannya. Ini masa yang sangat penting mengingat usia hidup sapi di peternakan yang relatif pendek, dan induk sapi biasanya tidak merawat anaknya, Mereka bisa mencurahkan kasih sayang ibu yang biasa diberikan ke anak-anak mereka kepada anak-anak sapi itu, sekaligus memelihara kesehatan mereka.” pungkasnya.

  • Bagikan