Potensi Ekspor Porang ke Tiongkok, Wamendag: Hampir 70 Persen Tiongkok Impor Porang Indonesia 

  • Bagikan
Budidaya tanaman porang
Budidaya tanaman porang

Mediatani – Tanaman Porang asal Indonesia diketahui tengah diincar China. Menurut Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga asosiasi tanaman porang sempat menemui Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Mereka menyampaikan aspirasi terkait peningkatan ekspor Porang. Semenatara, salah satu target negara yang menerima porang dari Indonesia adalah China.

“Kalau tidak salah hampir 70 persen, Tiongkok mengambil porang kita. Saya pikir ini bentuk keberpihakan kita mencari produk-produk yang potensial untuk ekspor,” kata Jerry usai pertemuan dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Kamis (10/6/2021), melansir, Jumat (11/6/2021) dari laman Detik.com.

Hanya saja, tutur Jerry, ada hal teknis yang perlu diselaraskan antara Pemerintah China dan Indonesia dalam hal ini Kemendag. Yaitu memastikan Harmonized Commodity Description and Coding System (HS Code) agar tepat sasaran.

“Tujuannya merekam berapa banyak produk yang diekspor, lalu sertifikasi yang dilakukan oleh custom dan saat ini sedang on progres. Ketika itu semua sudah rampung, saya yakin Porang semakin banyak diminati di pasar global,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan bahwa Pemprov memberi atensi khusus terhadap komoditas tanaman porang.

Dirinya juga telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa Porang di Jatim memiliki peluang ekspor yang besar.

“Bu Gubernur Jatim juga sudah memberi atensi khusus untuk komoditi Porang. Porang menguntungkan petani kecil. Jadi, mudah-mudahan ada sistem tata niaga yang menguntungkan petani kecil. Jangan sampai terjadi korporitasi berlebihan terhadap pertanian Porang,” ujar Emil di Surabaya, Kamis (10/6/2021), masih dilansir dari situs yang sama.

Emil menjelaskan bahwa komoditas porang di Jatim dapat dioptimalkan dan dimaksimalkan. Akan tetapi, tercatat masih ada kendala terkait qualify assurance (jaminan mutu).

“Makanya kita ingin memaksimalkan SRG (Sistem Resi Gudang). Karena tidak bisa SRG diterbitkan jika qualify assurance tidak memiliki standarisasi,” jelasnya.

Emil pula menyebut, ada beberapa sentuhan teknologi seperti penyinaran tertentu yang diperlukan untuk mengekspor holtikultura ke Jepang khususnya porang. “Kalau sudah bisa menerapkan standarisasi mutu, insyaallah komoditas-komoditas lain bisa mengikutinya ke arah ekspor, termasuk ekspor porang,” sebutnya.

Saat ini, pihaknya kini tengah mengidentifikasi pasar ekspor untuk komoditas porang untuk menjadikan komoditas unggulan di Jatim.

“Kita bisa bersinergi mengidentifikasi pasar yang sudah didobrak dan Jatim harus peka memanfaatkan peluang tersebut,” imbuhnya.

Mentan: Petani Milenial Harus Serius Kembangkan Porang Jadi Komoditi Andalan

Sebelumnya, sebagaimana diberitakan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga mengutarakan keseriusannya dalam meningkatkan produksi komoditas porang guna mendukung peningkatan perekonomian nasional.

Satu di antara terobosan yang dilakukannya dan tim canangkan adalah dengan mencetak banyak petani milenial yang inovatif, mampu melewati tantangan, dan mengoneksikan pasar ekspor.

“Hari ini saya bertemu Syaharuddin Alrif, petani milenial andalan dan duta petani milenial secara nasional. Ia mengembangkan berbagai terobosan dalam bidang pertanian,” kata Mentan YSL dalam keterangan resminya mengutip dari laman Kompas.com, Minggu (6/6/2021).

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ujar Mentan, penting untuk melakukan akselerasi-akselerasi serius terhadap berbagai komoditas yang memiliki skala ekonomi besar.

Mentan SYL pun mendorong petani-petani muda yang bergairah dan memiliki kreativitas mengelola sektor pertanian sehingga menghasilkan produk siap pakai.

Tak sampai di situ, petani milenial yang agresif dalam dunia pertanian juga akan didukung oleh jajaran pemerintah…baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)

  • Bagikan