Urban Farming, Kesenangan yang Menjadi Cuan

  • Bagikan
Bayam Hidroponik
Bayam Hidroponik, Salah satu produk @sherafarm

Mediatani – Kegiatan bertani atau berkebun di pekarangan rumah akhir-akhir ini semakin digemari oleh banyak masyarakat. Apalagi sejak pemerintah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan orang-orang harus bekerja dari rumah.

Kondisi ini juga lah yang dimanfaatkan oleh Syifa Rahmawati (31) untuk serius mengembangkan budidaya tanaman pangan dengan konsep urban farming di pekarangan rumahnya yang berukuran 15 meter persegi itu.

Syifa Rahmawati, shera farm
Syifa Rahmawati, shera farm

Sebelum pandemi melanda, ia telah bercocok tanam dengan metode hidroponik. Bermodalkan tutorial dari internet ia kini berhasil menanam sayuran seperti Kangkung, Bayam, Selada, Kacang Panjang, Jeruk Limau, Tomat dan Cabe. Selain itu, ia juga memelihara ikan lele dengan media budikdamber.

Melihat tren urban farming dan antusias masyarakat sekitar berbagi pengalaman, Syifa kemudian membuka sebuah toko alat dan perlengkapan pertanian untuk urban farming yang dinamai Shera Farm. 

“Kami melihat ini sebuah peluang usaha untuk menyediakan aneka perlengkapan dan peralatan berkebun ala hidroponik yang sederhana. Lihat teman bahagia pas panen dan merawat jadi makin pengin berbagi ke orang kalau berkebun itu nggak susah, semua orang bisa. Alhamdulillah, bisa menghasilkan, pangan dan uang,” ujar Syifa dilansir dari detik. com.

Shera Farm yang sebelumnya hanya fokus ke hidroponik, kini sudah merambah ke media tanam tanah. Saat ini hampir 80% produk Shera Farm yang laris terjual berasal dari starter kit untuk pemula atau wick system 9 dan 12 lubang, nutrisi AB Mix dan paket benih.

Syifa mengaku selama menjalankan bisnisnya, ia masih terus belajar karena Shera Farm adalah usaha online pertamanya. Karena itu ia berupaya untuk membangun kepercayaan pembeli. Sobat Mediatani yang ingin membeli juga dapat cek akun instagram Shera Farm.

Dia menambahkan, dalam menjalankan bisnis yang berawal dari hobi sebaiknya memiliki kesenangan lebih dulu. Menurut dia, jika sudah senang maka semuanya akan lebih mudah. Kemudian fokus dan konsisten juga menjadi hal yang penting dalam memulai usaha.

Selain Syifa, ada juga Desyinta seorang pegawai swasta yang kini yang bisa mendapatkan uang dari hobinya berkebun di teras rumah. Lahan di teras kontrakannya dia namakan Kebun Army karena dirinya sangat menyukai boyband Korea Selatan BTS.

Desyinta kini menanam Pakcoy, Sawi, Bayam dan Kangkung. Para tetangga yang melihat tanaman tumbuh subur menjadi lahan bisnis baru untuk dia.

“Biasanya kalau ada tetangga yang lewat, mereka kepo dan akhirnya jadi beli sayuran aku,” kata Desyinta.

Selain beli secara on the spot, Desyinta juga membuka pre order jika tetangganya ingin membeli sayuran hasil @kebunarmy.

“Biasanya ada yang pesan juga atau PO, nanti kalau panen buat saya yaa, saya beli ya. Buat harganya ya satu ikat Rp 5.000 biasanya saya bisa jual 5 ikat dalam satu kali panen. Lumayan lah buat beli benih lagi,” ujarnya.

Yuniarti seorang ibu rumah tangga yang juga hobi berkebun kini bisa menghasilkan uang dari kegemarannya menanam.

Dalam satu kali panen kangkung, dia bisa menghasilkan 15 ikat kangkung yang kemudian dijual ke teman-temannya dengan harga Rp 10.000 per ikat.

“Satu minggu sebelum panen, biasanya saya buka PO dulu ke teman-teman. Ada yang mau pesan atau nggak, ternyata sambutannya meriah. Jadi bisa saya jual mereka ambil sendiri atau kirim pakai ojek online,” ujarnya.

*dilansir dari detik. com

  • Bagikan