Warga Kalbar Selamatkan Paus Sperma Kerdil

  • Bagikan
Penemuan Paus Sperma.

Mediatani – Masyarakat Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat menemukan seekor paus yang terdampar di sekitar Pelabuhan Kijing pada Senin (1/2) lalu. Mamalia tersebut kemudian langsung diselamatkan oleh masyarakat yang menemukannya.

Kabar ini diketahui dari masyarakat yang mendokumentasikan dan mengirim laporan melalui media sosial instagram @bpsplpontianak milik Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Kepala BPSPL Pontianak Getreda M. Hehanussa yang mendapat informasi tersebut langsung mengirimkan tim menuju lokasi ditemukannya mamalia terdampar tersebut untuk ditindaklanjuti dan diidentifikasi.

“Tim BPSPL Pontianak telah berkoordinasi dengan pihak terkait di Kabupaten Mempawah dan melakukan pemantauan kondisi lokasi kejadian hingga malam hari untuk memastikan mamalia laut tersebut tidak kembali terdampar,” ujar Getreda.

Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan melalui foto dan video dokumentasi yang didapatkan, mamalia terdampar ini diduga merupakan jenis Paus Sperma Kerdil atau biasa disebut Dwarf Sperm Whale (Kogia sima).

Paus ini memiliki ciri-ciri tubuh bagian atas yang berwarna hitam dan putih/abu-abu pada tubuh bagian bawah, di bagian tengahnya memiliki sirip punggung, kepala tidak memiliki moncong, memiliki panjang 2 meter, dan diameter perut 60-70 cm.

Berdasarkan keterangan dari pekerja PT. Wijaya Karya (Persero) yang merupakan kontraktor pembangunan Terminal Kijing, mamalia laut tersebut terdampar pada koordinat 0.512928 LU, 108.909566 BT.

Lokasi tersebut berdekatan dengan wilayah Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Pulau Randayan dan Perairan Sekitarnya.

Getreda mengungkapkan bahwa KKPD ini merupakan daerah yang menjadi tempat melintas berbagai biota laut yang dilindungi, seperti Penyu dan Hiu Paus.

“BPSPL Pontianak sampai saat ini belum pernah mencatat penemuan jenis Paus Kogia sima di perairan Kalimantan. Kejadian ini adalah yang pertama kali di Kalimantan,” ungkap Getreda.

Selama tahun 2021 ini, BPSPL telah mencatat 4 kejadian terdamparnya biota laut di perairan wilayah Kalimantan Barat. Beberapa biota yang terdampar itu, diantaranya yaitu 2 ekor Finless porpoise yang ditemukan terdampar mati di Kabupaten Sambas dan Kabupaten Kubu Raya.

Kemudian, ada 1 ekor Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) di Kabupaten Kubu Raya yang ditemukan dalam kondisi hidup dan berhasil diselamatkan oleh masyarakat, dan 1 ekor mamalia laut yang diduga jenis Paus Kogia sima yang masih dalam kondisi hidup dan langsung dilakukan penyelamatan oleh pekerja PT. Wijaya Karya (Persero).

Mamalia tersebut diperkirakan terdampar pada pukul 11.00 WIB dalam kondisi yang masih hidup. Namun, di tubuhnya terdapat luka akibat terhempas ombak akibat terkena batu-batu tajam yang ada di dasar pantai.

Sebelumnya, mamalia laut ini sudah terlihat dari daratan pada pukul 08.00 WIB. Diduga ia terdampar pada saat mencari makan. Para pekerja PT. Wijaya Karya kemudian gotong royong menyelamatkan dan melepasliarkan mamalia itu ke laut ketika kondisi perairan mulai surut,.

Mewakili KKP, Getreda menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang turut membantu proses penyelamatan jenis Paus Kogia sima ini. Menurutnya, ini merupakan bukti bahwa tingkat kepedulian masyarakat masih tinggi untuk melestarikan keberlanjutan biota laut yang dilindungi.

Getreda mengatakan bahwa BPSPL Pontianak akan memasukkan kejadian ditemukannya paus sperma ini ke catatan Biota Laut Terdampar tahun 2021. Menurutnya, hal itu penting untuk melihat pola kejadian dalam setiap tahun.

“Selanjutnya, BPSPL Pontianak akan lebih memperkuat lagi jejaring konservasi agar jika kejadian serupa terjadi, bisa segera dilakukan penanganan cepat secara optimal, khususnya jika biota laut dalam kondisi hidup,” pungkasnya.

  • Bagikan