Mediatani – Dinas Pangan Kabupaten Gunungkidul beserta jajarannya telah meresmikan pembangunan irigasi perpompaan dan sekaligus melakukan panen raya padi intani atau benih mapan di Padukuhan Gatak, Kelurahan Karangmojo Kapanewon, Karangmojo.
Perpompaan irigasi ini untuk sarana pengairan holtikutura dan persawahan khususnya petani padi. Dengan demikian hadirnya irigasi perpompaan tersebut, petani tak perlu lagi kuatir lagi jika musim tanam kedua terjadi kekeringan.
Ketua Poktan Gatakrejo Padukuhan Gatak Karangmojo, Sumono Untoro (49) mengatakan sekarang sudah tidak perlu was-was saat kemarau karena air sudah pasti tersedia adanya irigasi perpompaan tanaman pangan dengan sumber air dari sungai Subandan Gatak. Kekeringan pada musim tanam kedua tahun 2019, saat itu padi baru akan mengisi sehingga terjadi gagal panen.
“Dengan adanya bantuan pompa, bahkan pada musim tanam ketiga saat ini para petani Gatak sudah mempersiapkan lahan mereka untuk pertanaman palawija dan sayuran. Pada saat peresmian kami sekaligus juga lakukan panen raya padi varietas Ciherang seluas 20 Ha, hasil ubinan menunjukan hasil 8,14 ton per hektar GKP atau 6,5 ton per hektar GKG,” demikian dikatakan Sumono saat berada di sawahnya, Minggu (26/7/2020).
Perlu diketahui, Kelompok Tani Gatakrejo mempunyai Lumbung Pangan Masyarakat secara mandiri dengan iuran para anggotannya. Modal awal terkumpul 625 kg, saat ini sudah berkembang menjadi 1,4 ton gabah.
Sistem yang dikembangkan saat terjadi kekurangan pangan masyarakat boleh meminjam gabah ke Lumbung Pangan, setelah panen peminjam gabah mengembalikan gabah dengan dilebihkan sedikit.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Bambang Wisnu Subroto mengapresiasi hasil ubinan panen padi varietas Ciherang. Ia berharap kedepannya bisa berganti varietas mencoba varietas unggul baru yang sudah dirilis untuk antisipasi terhadap hama padi.
“Kami juga mengapresiasi lumbung pangan masyarakat yang sudah terbentuk hal ini terkait ketersediaan pangan yang akan datang hubungannya dengan antisapasi ketersediaan pangan karena pandemic covid 19,” ujarnya.
Terkait irigasi perpompaan, Bambang meminta agar dipelihara sebaik mungkin dan tidak boleh mangkrak atau rusak. Penggunaannya agar diatur sebaik-baiknya untuk ketersediaan air petani agar tercukupi baik di musim tanam kedua maupun ketiga.
“Dengan demikian, harapanya terjadi peningkatan Indeks Pertanaman. Produksi pangan pun ikut naik,” tegasnya.
Panewu Karangmojo mengucapkan terima kasih atas program perpompaan yang sudah dibangunkan. Ia menyebutkan masih banyak titik lokasi di Karangmojo yang ingin mengembangkan sumber sumber air sehingga mencukupi untuk pengairan di musim tanam kedua dan ketiga.
“Sehingga berharap Dinas Pertanian dapat membantu program perpompaan selanjutnya,” ucapnya.
Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menuturkan Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengantisipasi sejak awal potensi kekeringan di sejumlah daerah. Hadirnya bantuan pompa air dengan irigasi yang baik, diharapkan mampu mengatasi kekeringan yang melanda di sejumlah daerah dan cukup sering dalam jangka waktu yang cukup panjang.
“Sesuai dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan adanya pembangunan irigasi perpompaan menjadi salah satu solusi petani untuk bisa terus menanam walaupun dalam musim kekeringan yang panjang,” tutur Suwandi.