Budidaya Ikan Buat Liu Hanyuan Jadi Salah Satu Orang Terkaya di Dunia

  • Bagikan
Liu Hanyuan

Mediatani – Salah satu orang terkaya di dunia, Liu Hanyuan merupakan seorang pengusaha asal China yang menjadi sukses setelah terjun ke bisnis budidaya ikan. Liu saat ini telah menjadi ketua dari Tongwei Group salah satu produsen aquafeed terbesar yang ada di dunia.

Sebelum menjadi pengusaha, Liu awalnya adalah seorang pegawai pemerintahan di biro pembangkit listrik tenaga air di Provinsi Sichuan. Ia memilih terjun ke bisnis budidaya karena ingin ikut memecahkan masalah “kepuasan dan makanan”, seperti banyak pengusaha swasta di masa awal reformasi dan keterbukaan China.

Pada awal 1980-an, produk perikanan di Sichuan dan Chongqing selama beberapa tahun hanya sekitar 30.000 ton. Hal tersebut membuat banyak orang yang kesulitan mengonsumsi ikan sehingga memberi dampak yang buruk terhadap kondisi pasar.

Ketika menginjak usia 20 tahun, Liu Hanyuan menemukan sebuah teknologi budidaya ikan dengan sistem aliran air tipe sangkar logam saluran, dan selanjutnya dia masuk ke industri pakan akuatik dan terus mengalami perkembangan.

Saat ini, konsumsi produk perikanan per kapita China telah melampaui jumlah konsumsi produk perikanan per kapita global. Selain itu, China juga masih menjadi satu-satunya negara besar di dunia yang jumlah total produk perikanan budidayanya telah melebihi jumlah total hasil penangkapan ikan.

Dilansir dari Teller Report, Jumat (4/6/21) Liu Hanyuan menjelaskan bahwa pasokan produk akuatik China yang melimpah tersebut tidak lepas dari kemajuan industri.

Tongwei Group merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis Pertanian dan New Energy, disamping itu juga tidak lepas dari industri bahan kimia, pet food, konstruksi, property dsb. Tongwei Group mengalami perkembangan yang sangat pesat dan kini dikenal sebagai perusahaan sains dan teknologi terdepan.

Pengembangan industri yang dipromosikan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi ini telah membuat pendapatan dan output petani mengalami peningkatan. Sebagian besar perusahaan swasta pada periode tersebut juga mengalami hal yang sama.

Pada saat industri fotovoltaik telah meluas 14 tahun yang lalu, Tongwei telah mengalami perkembangan hingga menjadi perusahaan pakan akuatik terbesar di dunia dan memiliki pangsa pasar pertama di dunia selama bertahun-tahun.

Terkait operasi paralel “pertanian + energi baru” yang diterapkan, Liu Hanyuan mengungkapkan bahwa hal tersebut berasal dari tesis doktornya yang berjudul ” Perbandingan Berbagai Energi Baru dan Pemilihan Strategi Energi China.”

“Saat itu, saya lebih memikirkan pasokan energi yang berkelanjutan, cara apa yang dapat memenuhi permintaan energi China yang meningkat pesat, sehingga keamanan energi terjamin.” ujar Liu, dilansir dari Republika, Sabtu (5/6).

Liu Hanyuan mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk membuat pembangkit listrik fotovoltaik dalam periode tertentu. Ketika Tongwei pertama kali merambah ke industri fotovoltaik, sistem pembangkit listrik fotovoltaik kilowatt membutuhkan 30.000 hingga 50.000 yuan.

Sementara untuk biaya operasional pembangkitan listrik per kilowatt-jam membutuhkan dua atau tiga yuan, bahkan bisa lebih tinggi. Namun, sekarang biaya per kilowatt-jam sudah tidak melebihi 0,4 yuan.

Saat ini, Tongwei group telah memiliki lebih dari 170 cabang perusahaan dan anak perusahaan yang telah tersebar baik dari dalam maupun luar China dengan total karyawan yang mencapai 30.000 orang.

Sejak 2004, Tongwei Group juga sudah terdaftar di bursa efek China dengan kode saham 600438. Di samping mengembangkan industri aquafeed, Tongwei Group  juga melakukan penelitian, budidaya, perawatan ( teknis ), pengolahan makanan dan sektor lainnya.

Dengan total jumlah produksi yang mencapai 10 juta ton dalam setahun, Tongwei Group telah berperan penting khususnya dalam industri aquafeed dan telah menguasai pasar China lebih dari 20%.

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham, Liu Hanyuan telah mengundurkan diri sebagai ketua dewan dan menyerahkan posisinya kepada Xie Yi, mantan ketua generasi pasca-80-an Tongwei Solar Energy.

Meski demikian, Liu Hanyuan tidak meninggalkan perusaan tersebut. Dia masih menjabat sebagai ketua dewan direksi Tongwei Group, sambil mempertahankan posisi direktur di perusahaan publik. Menurut Forbes, saat ini harta kekayaan Liu telah mencapai USD10,1 miliar (Rp144 triliun).

  • Bagikan