Fakta dari Kejadian Kebun Melon Milik Warga yang Digilas Kendaraan TNI di Kebumen

  • Bagikan

Mediatani – Viral sebuah video yang menunjukkan kendaraan berat Tentara Nasional Indonesia (TNI) lewat di atas kebun melon milik petani. Dalam video berdurasi 14 detik tersebut disertai watermark yang berbunyi “Duka petani Urutsewu ditindas dengan kendaraan berat”. 

Peristiwa tersebut ternyata terjadi di pesisir Urut Sewu, Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Hal itu membuat warga protes karena aksi anggota TNI tersebut merusak kebun tanaman melon yang sudah berumur 30 hari dan total kerusakan diduga kurang lebih seluas 0,2 hektar.  

“Kami atas nama Urutsewu Bersatu (USB) dan Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) mengecam tindakan perusakan tanaman tersebut dan menyayangkan kelambanan pemerintah dalam menangani konflik di Urutsewu,” tegas Sekretaris Urut Sewu Bersatu Widodo Sunu Nugroho, Jumat (28/8/2020). 

Dilansir dari Kompas, Sunu mengatakan bahwa menurut informasi yang dia dapatkan, perusakan tersebut dilakukan oleh salah satu satuan TNI yang pada saat itu sedang latihan menembak. 

Sementara itu, menurut Kepala Desa Setrojenar Muslim Sidik, aksi tersebut diduga buntut dari konflik lahan antara warga setempat dengan TNI. Konflik tersebut belum menemukan penyelesaian dan beberapa kali terjadi bentrokan.

“Sampai saat ini legalitasnya tanah negara, bukan hak masyarakat atau TNI,” jelas Muslim.

Terkait video yang viral, mnurut Muslim kerusakan yang dialami warganya tidak separah yang terekam di video. Muslim pun mengaku telah mengklarifikasi ke pemilik lahan yang rusak tersebut.

“Antara video di medsos memang jauh berbeda, artinya di lokasi memang kendaraan TNI melintasi, cuma tidak separah yang di medsos,” ujar Muslim.

Klarifikasi TNI

Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Letkol (kav) Susanto membantah kabar di media sosial yang menyebutkan lahan pertanian rusak akibat lalu lalang kendaraan TNI saat sedang latihan tidak benar.

“Ada yang dibelokkan dan sengaja membangun persepsi seolah latihan penembakan meriam di sana telah merugikan warga petani,” kata Susanto.

Berdasarkan penjelasannya, warga yang memanfaatkan lahan milik TNI AD telah menyepakati bila sedang digunakan latihan, mereka tidak beraktivitas dan tidak akan menuntut apa pun atas dampak latihan pada areal yang digunakan.

  • Bagikan