Gubernur Jatim dan Dubes Indonesia untuk Rumania dan Moldova Bahas Kerjasama Srategis

  • Bagikan
Sumber foto: https://kempalan.com/

Mediatani – Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Rumania dan Republik Moldova, M. Amhar Azeth bertemu dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi pada Minggu (5/6/2022).

Kedatangan Dubes Indonesia untuk Rumania dan Republik Moldova tersebut dilakukan dalam rangka mengajak Jawa Timur untuk mengadakan kerjasama.

Azeth menerangkan, ada beberapa potensi mitra kerjasama yang dapat dikembangkan di Jawa Timur. Beberapa potensi tersebut di antaranya, yaitu mulai dari bidang teknologi kesehatan, pertanian sampai dengan pengembangan industri pertahanan.

Gubernur Jatim, Khofifah menyambut dengan baik beberapa tawaran kerjasama tersebut. Menurutnya, kerjasama tersebut akan sangat strategis dan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan provinsi Jawa Timur.

“Saya sangat terbuka dengan kerjasama yang tadi sudah kita bicarakan. Saya minta detail plan disiapkan agar kita bisa kerjakan as soon as possible,” ungkap Khofifah.

Misalnya dalam bidang pengembangan teknologi kesehatan, Kohifah mengatakan, sangat tertarik terhadap tawaran kerjasama pembangunan pabrik produsen antibiotik, mengingat selama ini Jawa Timur telah menjadi pusat layanan kesehatan bagi Indonesia Timur.

Khofifah menerangkan, pembangunan pabrik antibiotik tersebut, merupakan hal yang sangat penting guna melengkapi pemenuhan kebutuhan kesehatan di masyarakat.

“Kalau Indonesia punya RSCM, saya rasa Dr Soetomo adalah sentra kesehatan untuk Indonesia Timur. Ini sangat penting, mengingat pula arahan Presiden Joko Widodo yang menggalakkan belanja produk dalam negeri,” kata Khofifah.

Pendirian pabrik antibiotik tersebut, tambah Khofifah, dapat dilakukan di wilayah yang memiliki potensi dari segi ekonomi guna dijadikan sebagai lokasi pembangunan

Selain pada produksi antibiotik, ia juga menjelaskan peran teknologi kesehatan yang sangat penting untuk mengobati penyakit kanker.

“Apalagi teknologi  pengobatan kanker  yang dijelaskan ini   tanpa kemo. Ini menarik, dan bisa kita segerakan agar bisa bertemu dengan Pimpinan RSUD Dr. Soetomo, untuk penjelasan teknisnya” jelasnya.

Selanjutnya, Khofifah mengatakan, untuk pengembangan di bidang pertanian, perlu dukungan tekonologi yang dapat membantu petani dalam proses penanaman kedelai sehingga lebih efisien dalam menyuplai kebutuhan industri tempe yang cukup besar.

Menurut Khofifah, kebutuhan tempe di masyarakat masih sangat tinggi, sehingga kebutuhan terhadap kedelai juga menjadi sangat tinggi.

Ia juga mengatakan, penanaman kedelai saat ini masih terbilang kurang maksimal lantaran kedelai import untuk bahan baku tempe saat ini tercatat masih sangat tinggi.

“Dari sini saya rasa tim bisa mendetailkan potensi  apa saja  yang mungkin segera dan efektif untuk  dikerjasamakan,” ungkapnya.

Sementara itu, potensi kerjasama dalam pengembangan bidang industri pertahanan dilakukan dengan membangun sebuah pabrik selongsong peluru. Apalagi mengingat di Gresik terdapat sebuah pabrik smelter, sehingga bahan baku cukup tersedia dan didukung oleh akses infrastruktur yang terjangkau.

“Ragam partnership yang kita sinergikan ini saya harapkan ada follow up yang bisa terlaksana sesegera mungkin,” jelasnya.

  • Bagikan