Ini Berbagai Penyakit Sapi Perah yang Harus Diwaspadai Peternak

  • Bagikan
Penyakit milk fever pada sapi perah

Mediatani – Sobat Mediatani, tahukah bahwa sapi perah juga bisa mengalami suatu penyakit? Sapi perah sendiri memiliki produksi susu yang bagus untuk dikonsumsi manusia. Maka agar tetap mendapatkan produk susu yang baik harus antisipasi penyakit pada sapi perah.

Umumnya memang ada beberapa jenis penyakit sapi perah yang akan mengganggu kualitas produksi susu sapi tersebut. Untuk itu penting sekali bagi peternak sapi perah dalam memahami penyakit dan cara mengatasinya pada sapi perah. Artikel ini akan memberikan informasi terkait kasus ini.

Penyakit Pada Sapi Perah Secara Umum

Seperti yang sudah dijelaskan secara sekilas pada Sobat Mediatani di atas, sapi perah memang sangat diandalkan dalam produksi susunya. Karenanya jika sudah mengalami penyakit, sapi perah harus segera ditangani agar tidak berpengaruh pada kualitas dan kuantitas susunya.

Melalui artikel ini, Sobat Mediatani bisa belajar beberapa penyakit pada sapi perah yang umumnya terjadi. Apa saja penyakit yang dimaksud? Berikut di bawah ini bisa disimak beberapa poin penjelasannya:

1. Milk Fever

Penyakit milk fever ini sangat umum terjadi pada sapi perah induk. Penyakit ini juga dikenal dengan istilah parturient paresis. Penyakit ini bisa terjadi baik sebelum kelahiran maupun sesudah kelahiran anak sapi. Memang secara umum penyakit ini menyerang induk sapi.

Namun tidak menutup kemungkinan sapi perah muda juga bisa mengalami penyakit ini. Faktor yang menyebabkan penyakit milk fever ini ada beragam. Salah satunya ada usia, usia sapi perah yang sudah tua dan berkali-kali melahirkan tentu akan lebih rentan mengalami penyakit ini.

Kondisi tubuh sapi perah yang sudah tua memang bisa memproduksi susu lebih banyak. Namun fungsi pengaturan penyerapan kalsiumnya tidak sebagus sapi perah muda. Kondisi inilah yang membuat sapi perah tua jadi lebih rentan terserang milk fever.

Pada intinya, semakin bagus fungsi kontrol kalsium dan tulang dalam tubuh sapi akan semakin kecil kemungkinan terserang milk fever. Hal ini juga berlaku untuk kondisi sebaliknya. Lantas gejala yang sering dialami oleh sapi ini diantaranya adalah:

  • Saat melahirkan, sapi perah akan cenderung pingsan karena kehilangan kalsium dalam tubuhnya.
  • Otot-otot pergerakan sapi akan sering mengalami gemetar, baik sebelum melahirkan maupun pasca melahirkan.
  • Nafsu makan menghilang dan tubuh jadi melemah. Kaki bagian belakang sapi perah cenderung susah digerakkan karena kondisinya lemah.
  • Terjadi kelumpuhan sementara pada sapi. Kelumpuhan ini bisa terjadi sebelum atau sesudah proses melahirkan.
  • Sapi mengalami kesulitan dalam menelan sehingga ludah akan sering keluar dari mulut sapi.
  • Suhu tubuh naik hingga mencapai 35°C.
  • Kurangnya kepekaan tubuh terhadap kondisi lingkungan.

Untuk pengobatan penyakit ini, Sobat Mediatani bisa menggunakan suntikan kalsium glukonat sebanyak 20%. Hal ini dihitung dengan perbandingan 1:1 dengan berat badan sapi yang sakit.

2. Mastitis

Pada fase hidup sapi perah, dikenal adanya penyakit mastitis. Penyakit ini sebenarnya dibedakan menjadi dua jenis. Ada mastitis klinis dan subklinis. Faktor yang biasanya menyebabkan adanya penyakit mastitis ini adalah:

  • Metode pemeliharaan sapi yang dilakukan kurang tepat. Kondisi kandang selalu dalam keadaan kotor sehingga membuat sapi jadi tidak nyaman.
  • Jenis pakan yang selalu berganti-ganti juga bisa menjadi faktor munculnya penyakit mastitis.
  • Stress yang dialami oleh sapi perah, biasanya terjadi karena sapi hanya diikat dalam kandang dan tidak pernah digembala di luar kandang. Hal ini akan membuat sapi.
  • Kadar air minum sapi sangat kurang.
  • Tempat tinggal atau lingkungan hidup sapi perah dekat dengan tempat pembuangan limbah. Hal ini secara tidak langsung akan menimbulkan gangguan bagi kesehatan sapi.
  • Sapi yang jarang dimandikan juga akan berpotensi terserang mastitis.

Sedangkan gejala yang dialami oleh sapi saat mengalami penyakit mastitis ini adalah munculnya pembengkakan pada beberapa bagian tubuh sapi. Pada organ ambing terjadi pengerasan hingga fungsinya menurun drastis. Selain itu sapi akan mengalami demam tinggi.

Mastitis ini bisa beralih dari level ringan menjadi kronis, sehingga bisa menyebabkan kematian pada sapi. Karenanya sangat penting untuk segera menangani penyakit mastitis pada sapi. Untuk mengobatinya, mula-mula sapi yang sakit harus dipisahkan dengan yang sehat.

Kemudian berikan obat penambah imun pada sapi yang sakit. Selain itu perbaiki manajemen perawatan sapi, mulai dari rajin memandikan sapi, memberikan makanan bergizi, memenuhi kebutuhan airnya, dan membersihkan lingkungan sapi.

Sapi juga harus sering digembalakan di luar kandang agar tidak stress. Semakin baik kondisi psikis sapi, akan semakin kecil potensi terserang masitis.

3. Abses

Penyakit abses ini dikenal sebagai sejenis penyakit bisul. Penyakit abses tidak hanya menyerang sapi perah, penyakit ini juga kerap menyerang hewan ternak lainnya. Abses sendiri adalah nanah yang terbentuk menjadi benjolan akibat adanya jaringan tubuh yang rusak.

Faktor utama munculnya abses adalah karena bakteri. Gejala yang muncul jika sapi terserang penyakit ini adalah suhu tubuh menjadi tinggi, adanya pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, dan rasa sakit saat benjolan abses mengeluarkan nanah.

Abses ini meskipun ringan tetap harus segera ditangani karena akan membuat sapi merasa tak nyaman dan terus menerus merasa kesakitan saat mengeluarkan nanah. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan metode bedah atau biasa dikenal dengan belek.

Operasi bedah ini dilakukan untuk mengeluarkan nanah dari tubuh sapi, dan membersihkan lukanya. Pastikan semua perlengkapan operasi dalam keadaan steril.

**

Penyakit pada sapi perah yang sudah disebutkan di atas adalah penyakit yang umumnya terjadi. Sobat Mediatani yang beternak sapi perah, harus memahami penyakit yang sering menyerang tersebut. Penanganan sapi yang baik, akan membantu kualitas produksi sapi yang baik pula.

  • Bagikan