Rektor IPB Paparkan Konsep Pertanian 4.0 di Taiwan

  • Bagikan
Rektor IPB Arif Satria saat diundang sebagai pembicara utama dalam Konferensi Global Ecology, Agriculture and Rural Uplift Program (GEAR UP) ke-5 di Taiwan. (Foto: dok. IPB)
Rektor IPB Arif Satria saat diundang sebagai pembicara utama dalam Konferensi Global Ecology, Agriculture and Rural Uplift Program (GEAR UP) ke-5 di Taiwan. (Foto: dok. IPB)

Mediatani.co – Kehadiran revolusi industri 4.0 dicirikan dengan berkembangnya teknologi baru seperti drone, robotik, kecerdasan buatan, dan internet of things (IoT). Sementara itu konsep pertanian 4.0 merupakan konsekuensi dari hadirnya revolusi industri yang mana dituntut untuk menyesuaikan perkembangan pertanian dengan teknologi.

Hal tersebut disampaikan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria saat menjadi pembicara utama dalam Konferensi Global Ecology, Agriculture and Rural Uplift Program (GEAR UP) ke-5, Senin (12/11), di Taichung, Taiwan.

Arif Satria memaparkan bahwa aplikasi teknologi baru merupakan sebuah keniscayaan. Arif menekankan perlunya roadmap riset pertanian 4.0 sebagai acuan riset perguruan tinggi agar menghasilkan inovasi konkrit.

Menurut Arif, para dosen IPB telah memulai riset pertanian 4.0 dan menghasilkan sejumlah inovasi. Antara lain, pengenalan hama terpadu dengan kecerdasan buatan, sistem pintar deteksi kebakaran hutan, monitoring padang lamun dengan teknologi sensor dan IoT, serta deteksi tingkat kemanisan buah dengan telepon pintar. IPB menyebut akan mendorong riset-riset tersebut.

“Riset-riset yang mengasilkan inovasi berbasis teknologi tersebut akan terus dikembangkan IPB,” ujarnya dalam keterangan rilis yang diterima mediatani.co Rabu (14/11/2018).

Arif juga menyampaikan pentingnya pemberdayaan petani dalam rangka menyiapkan petani untuk mampu beradaptasi dengan era baru.

“IPB juga telah mengembangkan program pemberdayaan untuk meningkatkan digital literacy para petani di 8 provinsi dan 17 kabupaten di Indonesia”, terang Arif.

Di akhir paparan tersebut, Arif menambahkan juga perlunya kebijakan afirmatif pemerintah untuk akselerasi proses ini agar pertanian Indonesia benar-benar siap menghadapi era digital.

Untuk saat ini, IPB tengah mempersiapkan Tani Center sebagai pintu Masuk petani ke IPB. Menurut Arif, Tani Center juga akan dijadikan pusat pembelajaran sesama petani.

(SP)

  • Bagikan