Sosok Kades Sukorejo Kreatif Sukses Beternak 100 Ekor Kambing Perah

  • Bagikan
Kades Erik Darmadi/via Sigijateng/IST

Mediatani – Kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia menuntut semua orang terus berusaha dengan kreatif serta memanfaatkan peluang yang ada.

Meski begitu, banyak dari kita yang mampu keluar dari kondsi ini. Tidak menyerah dengan keadan.

Kepala Desa Sukorejo, Kecamatan Musuk Boyolali, Erik Darmadi ialah termasuk sosok dari banyak orang itu. Dia salah satu pelaku usaha yang mampu bertahan di masa pandemi ini.

Pada umumnya, warga Boyolali menekuni usaha ternak sapi perah, namun tidak Erik Darmadi. Dirinya lebih memilih untuk mengembangkan usaha kambing perah.

Usaha kambing perah ini sudah dijalaninya hampir lima tahun lamanya. Kambing perah yang diternak berjenis Sanen yang mampu memproduksi susu lebih banyak jika dibanding jenis lain.

Saat ini pun Erik mengaku telah memiliki 100 ekor kambing perah.

Alasan Pak Kades Erik Darmadi memilih kambing perah dikarenakan, selain bermanfaat untuk kesehatan masyarakat, susu kambing memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi.

“Hasilya lebih menjanjikan. Susu kambing dapat dijual dengan harga Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per liter,” kata Erik Darmadi seperti dilansir, Minggu (18/4/2021) dari laman Sigijateng.id yang juga melansir dari situs boyolali.go.id, Rabu (14/4/2021).

Untuk itu agar menghasilkan susu berkualitas, secara khusus Pak Kades memberikan jenis makanan yakni konsentrat, ijoan atau rerumputan dan fermentasi dari olahan rumput kering, tetes tebu dan EM4.

“Kalau susu sapi itu rata-rata per liter cuman enam ribu, tetapi kalau susu kambing kita jual bisa per liter 15 sampai 25 ribu,” ungkapnya, menegaskan.

Dalam satu hari saja, satu ekor kambing perah bisa menghasilkan dua liter susu, sehingga bisa menghasilkan Rp 30 ribu.

Sedangkan untuk pemeliharaannya, satu ekor kambing bisa menelan biaya tiga ribu sampai lima ribu rupiah, sehingga jika dihitung bisa mendapatkan keuntungan sekitar 20 sampai 25 ribu rupiah per ekor.

“Sehingga sangat menopang sekali, buat ketahanan didalam menghadapi pandemi Covid ini, sehingga dengan usaha kambing kita sudah kembangkan ke masyarakat, satu dua masyarakat sudah mulai ikut memelihara, supaya nanti susunya dapat kita tampung dan dapat kita pul disini untuk nanti dijual,” imbuh Erik

Di tengah usahanya, Erik turut mengajak masyarakat di desanya untuk ikut beternak kambing. Kini sudah sekitar 10 keluarga yang mengikuti jejak Erik.

Disinggung mengenai pangsa pasar, Erik mengatakan bahwa susu yang dihasilkan masih dijual secara eceran sesuai dengan permintaan pembeli, karena belum ada permintaan dari pabrik dalam jumlah besar.

Ditambahkan olehnya, konsumen susu kambing miliknya berada di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

“Sementara karena belum ada pabrikan, pangsa pasar dari susu kambing ini masih eceran. Jadi kita masih tergantung kepada pengecer, kita tunggu dari pengecer butuhnya tiap hari berapa liter,” pungkas Erik.

Mantan Aparatur Desa Sukses Beternak Kambing Pernah hingga Sedekah Susu Kambing Tiap Jumatan

Usai selama tiga tahun menjabat sebagai Kasi Ekbang Desa Petir Hilir Kecamatan Beregbeg Ciamis pada tahun 2017, Yuda Yusuf Danial (36) menyatakan mundur dari jabatan aparatur desa tersebut. Suami dari Ny Aiya (35) itu memilih jadi peternak kambing perah.

Langkah hijrah yang dipilih Yuda pada faktanya kini pun tidak sia-sia. Mantan mahasiswa Fakultas Pertanian Unigal 3 semester tersebut kini menjadi peternak kambing perah yang sukses dan menjadi satu-satunya di Ciamis.

Yuda juga merupakan pemain tunggal kambing perah di Tatar Galuh Ciamis. “Alhamdulillah, jumlahnya sekarang 135 ekor. Semuanya jenis Sapera (Sanen Peranakan Etawa),” ujar Yuda Yusuf Danial kepada Tribun saat ditemui di kandang dombanya yang mentereng tak jauh dari kediamannya di Kampung Rancawiru Rt 03 RW 07 Dusun Pasir Kadu Desa Petir Hilir Kecamatan Baregbeg Ciamis Rabu (24/3), melansir, Kamis (25/3/2021) dari situs jabar.tribunnews.com…baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)

  • Bagikan