Mediatani – Kamu pernah buat MOL tapi meledak? Bahkan sampai botolnya pun ikut meledak?
Tentunya hal ini cukup sering terjadi sebab proses pembuatan MOL adalah memperbanyak mikroorganisme lokal.
Bahan-bahan yang kamu gunakan saat membuat MOL akan mengeluarkan gas yang menandakan larutan itu sedang aktif memperbanyak mikroorganisme, semakin aktif larutannya maka gas yang dihasilkan pun semakin banyak.
Biasanya hal ini sering terjadi pada larutan yang berumur 1-5 hari setelah pembuatan, dan jika gas ini dibiarkan menumpuk dalam botol maka MOL yang kamu buat akan meledak!
Dilansir dari kanal youtube MGB Garden, ada beberapa cara agar MOL tidak meledak:
- Gunakan Botol Plastik
Jenis botol yang kamu gunakan sebagai wadah MOL sebaiknya jenis botol plastik, hindari menggunakan botol kaca karena sifatnya yang tidak elastis sehingga sangat rawan botol menjadi pecah dan berbahaya untuk kamu.
Lebih bagus lagi jika kamu menggunakan botol soda karena botol tersebut sudah didesain untuk tahan dengan tekanan gas.
- Buka Tutup Botol Secara Rutin
Dengan membuka tutup botol secara berkala maka akan memberikan kesempatan untuk gas yang menumpuk di dalam botol bisa keluar. Jika gas keluar, maka MOL yang kamu buat akan aman dari ledakan.
Jika tutup botol rutin dibuka-tutup, maka lama kelamaan gas itu akan berkurang dan akhirnya habis.
Kamu bisa membuka tutup botol beberapa hari sekali dengan cara buka tutup botol secara perlahan namun tidak lepas dari mulut botolnya.
Putar tutup botol dengan pelan hingga mengeluarkan bunyi gas, lalu rapatkan kembali. Ulangi cara ini beberapa kali hingga gelembung gas naik dan isi MOL turun.
Jika kamu langsung membuka tutup botolnya, maka isi MOL yang kamu buat akan meluap karena masih ada tekanan gas dalam botol.
- Modifikasi Tutup Botol
Cara ini cocok untuk kamu yang tidak ingin repot membuka-tutup botol secara rutin.
Bahan yang kamu butuhkan adalah selang kecil (sesuaikan dengan ukuran tuutp botol), gunting, solder yang sudah dipanaskan, lem tembak (bisa diganti dengan lem lain). Caranya cukup mudah untuk dilakukan.
Pertama, buat lubang pada tutup botol menggunakan solder, sesuaikan ukuran lubang dengan selang kecil yang akan kamu gunakan.
Selanjutnya, masukkan selang pada lubang yang telah kamu buat tadi. Agar selang pada tutup botol tidak goyang dan tertutup rapat, maka berikan lem tembak pada sekeliling selang di bagian atas tutup botol maupun di bagian bawah tutup botol.
Jika lemnya sudah mengering, maka kamu bisa menutup botol yang sudah terisi larutan MOL menggunakan tutup yang telah dimodifikasi tadi.
Kemudian siapkan wadah kedap air. Kamu bisa menggunakan gelas atau botol dan simpan di samping botol yang telah terisi larutan MOL. Sesuaikan panjang selang hingga mencapai dasar wadah tersebut. Jika panjang selang berlebih, kamu bisa memotongnya.
Kemudian isi wadah tadi menggunakan air biasa, harus diperhatikan bahwa ujung selang terendam dengan air. Dengan begini, udara tidak bisa masuk karena terhalang dengan air, namun gas dari dalam botol dapat keluar.
- Menggunakan Balon
Cara ini sangat mudah dilakukan, kamu hanya perlu menyiapkan botol yang sudah terisi dengan MOL dan sebuah balon.
Balon tersebut akan kamu gunakan sebagai tutup botol dengan cara memasukkan mulut botol ke dalam balon lalu ikat, sehingga gas yang dihasilkan oleh larutan MOL akan mengembangkan balon tersebut.
Jika balon yang kamu gunakan tadi sudah menyusut, maka ganti dengan tutup botol biasa.
- Menggunakan Plastik
Cara ini mirip dengan cara menggunakan balon tadi, kamu hanya mengganti balonnya dengan plastik dan ikat dengan erat.
Pastikan bahwa plastik yang kamu gunakan tidak berlubang.
Fermentasikan MOL biasanya berlangsung minimal selama dua pekan. Namun kamu bisa mengendapkannya lebih dari dua pekan bahkan hingga tiga pekan sampai air larutan lebih bening dan endapan berkumpul di dasar botol.
