Petani Wonosobo Sumringah, Kodim dan Polres Borong Sayurannya 3 Ton

  • Bagikan
Personil Kodim dan Polres Wonosobo memetik sayuran langsung di ladang dalam memborong sayuran petani
Personil Kodim dan Polres Wonosobo memetik sayuran langsung di ladang dalam memborong sayuran petani (Foto: Istimewa)

Mediatani – Petani sayur di Desa Lamuk dan Bowongso, Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, akhirnya bisa bernafas lega. Sebelumnya, mereka kebingungan melihat hasil panennya yang dihadapkan dengan merosotnya harga sayur-mayur di pasaran.
Bahkan, sebagian besar dari mereka memilih untuk tidak memanen sayurannya demi menekan kerugian.

Hingga akhirnya, harapan keberuntungan pun tiba. Anggota Kodim 0707 dan Polres Wonosobo memborong sayuran langsung dari lahan pertanian jenis sawi putih, kol, labu siam dan berbagai jenis sayuran lainnya.

Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat, Dandim 0707/Wonosobo, melalui keterangan pers mengungkapkan bahwa tindakan ini merupakan upaya mengurangi beban ekonomi masyarakat.

Apalagi saat di tengah pandemi Covid-19 saat ini, para petani juga harus menghadapi merosotnya harga.

Menurut Dandim Wiwid, Pandemi Covid-19 ini telah memberikan dampak ekonomi secara berantai.

Daya beli sebagaian besar masyarakat menurun sehingga berimbas pada harga hasil pertanian yang ikut turun.

Melalui kegiatan ini, Dandim Wiwid berharap semoga sinergitas Kodim dan Polres Wonosobo ini dapat menggugah pemerintah agar segera mengeluarkan kebijakan yang dapat membantu petani.
Setidaknya dapat menyelamatkan dari kondisi keterpurukan harga hasil panen saat ini.

Syukurnya, kegiatan ini bisa sedikit membantu sebagian kecil masyarakat petani. Namun, dirinya mengakui bahwa belum bisa membantu dalam jumlah yang lebih besar.

Pasalnya, jumlah petani di wilayah tersebut sangat besar sementara anggaran pun terbatas.

Sementara itu, Kasat Sabhara Polres Wonosobo, AKP Agus Priyono menjelaskan bahwa keterlibatannya merupakan tindak lanjut dari Program Seribu Daun.

Yaitu, program yang direncanakan oleh Polres Wonosobo dalam rangka antisipasi pandemi Covid-19 di wilayah Kabupaten Wonosobo.

“Selain itu, program ini juga merupakan wujud kepedulian kepada petani utamanya sayuran jenis sawi putih, kol dan labu siam, yang mana mengalami kerugian yang sangat besar terkait anjloknya harga komoditas tersebut,” Ungkapnya.

AKP Agus Priyono menilai semangat para petani yang masih gigih berjuang melawan krisis akibat pandemi, harus diberi apresiasi.

Menurutnya, ketika satuannya hanya membantu panen dan pengangkutan saja sudah merasakan beban berat yang sering dirasakan petani.

“apalagi petani yang masih harus menanggung kerugian yang tidak sedikit, bahkan bisa dibilang kerugian total,” tuturnya.

Ia menyampaikan di beberapa ladang petani, ketiga komoditas sayuran tersebut hanya dibiarkan membusuk tanpa di panen, karena harganya sangat murah.

Kades Lamuk Zainur Rosyidi mengungkapkan pada saat ini harga sayuran terutama tiga komoditas tersebut memang sangat anjlok.

“Masyarakat enggan memanen hasil kebun mereka karena hasil penjualan belum bisa menutup ongkos petik. Belum termasuk bibit dan biaya perawatan,” tuturnya.

  • Bagikan